Jakarta, EDITOR.ID,- Ditengah upaya membangun citra positif dihadapan rakyat, Anies Baswedan justru tersandung isu tak sedap. Calon Presiden yang bakal diusung Partai NasDem ini disebut-sebut mempunyai perjanjian utang piutang dengan Sandiaga Uno, mantan pasangannya saat Pemilihan Gubernur DKI 2017 silam.
Dan hingga kini belum dikembalikan. Utang tersebut bernilai Rp 50 miliar.
Kabar soal utang ini dibocorkan Erwin Aksa, keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Timses Anies Baswedan ketika nyalon Pilgub DKI.
Utang tersebut konon digunakan membiayai kebutuhan logistik Anies selama mencalonkan diri jadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017.
Isu ini berawal ketika Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno “bernyanyi” bahwa adanya perjanjian tertulis antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan soal Pemilihan Presiden (Pilpres) dan kemungkinan masih berlaku.
Nyanyian Sandiaga yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menteri PAREKRAF) itu, berbuntut panjang.
Karena tak hanya Sandi yang rame mengungkit perjanjian masa lalu Anies. Setelah itu giliran Erwin Aksa yang mengungkit “perjanjian ketiga” yang ditandatangani Anies. Perjanjian ini tak kalah serem terkait hutang piutang antara Anies dan Sandiaga sebagai bagian dari “cerita sejarah” Pilkada Jakarta 2017 lalu.
Dikatakan Erwin Aksi bahwa Anies meminjam uang ke Sandiaga sebanyak Rp 50 Miliar untuk membiayai logistik Pilkada Jakarta 2017 lalu dan utang Anies tersebut hingga kini belum dilunasi.
Hal ini diungkap blak-blakan oleh Erwin Aksa saat menjadi narasumber dalam podcast Akbar Faizal Uncesored di Youtube, Sabtu (4/2/2023).
Menurut Erwin yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, perjanjian hutang piutang antara Anies dengan Sandiaga Uno disusun oleh dirinya dibantu pengacara Sandiaga Uno, Rikrik Rizkiyana.
“Saya ikut drafting perjanjian itu. Saya lihat tanda-tangannya di situ,” kata Erwin Aksa dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Sabtu (4/2/2023).
Erwin Aksa menambahkan Rikrik sempat diangkat sebagai komisaris Perumda Pasar Jaya, tetapi belakangan dicopot oleh Anies.
“Dia diganti oleh Pak Anies, sebelum selesai masa waktunya,” terang Erwin soal jabatan Rikrik di perusahaan milik DKI Jakarta tersebut.
Lebih lanjut Erwin Aksa secara singkat mengungkap isi perjanjian politik antara Anies dan Sandiaga Uno itu.
“Saya lihat ada perjanjian di mana, gubernur tugasnya apa dan wakil gubernur tugasnya apa,” beber Erwin Aksa, yang juga keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini.