Untuk itu, Polda Sulsel berharap pihak kampus turut membantu, jangan gerah dan tidak lantas under estimate atau meremehkan dalam kasus ini, tapi justru merapatkan barisan, mengidentifikasi mahasiswa-mahasiswa atau komponen civitas akademika yang terindikasi terlibat.
“Kita sama-sama menyikapi manakala ada yang teridentifikasi menggunakan narkoba,” ucap Dodi.
“Sehingga kita bisa memperkecil dan menekan siapa sih biangnya yang memasukan barang itu. Saya yakin pasti ada aktor di balik itu. Oleh sebab itu, saya berharap dukungan serta partisipasi komponen civitas akademika,” tambahnya.
Kombes Dodi juga berharap partisipasi dan dukungan pengelola kampus dapat dijadikan wadah pada lembaga pendidikan kampus ini menginterpretasikan orang-orang yang ingin menjadi penerus bangsa yang berprestasi.
“Kalau ini sempat menjadi tidak terkendali, hancur generasi kita. Karena ini berangkat dari lembaga pendidikan. Makanya kami bersama-sama menyikapi manakala ada yang terindikasi terlibat sebagai pengguna, mari kita sama-sama rehabilitasi,” tuturnya.
Sebelumnya, kata Dodi, peredaran narkoba juga pernah ditemukan di lingkungan pendidikan lainnya, bahkan sekolah dari tingkat SMP, hingga SMA. Untuk itu, pihaknya berharap ada kolaborasi dengan komponen pendidikan untuk menciptakan sekolah tangguh bersinar atau bersih narkotika. (tim)