Jakarta, EDITOR.ID,- Entah dendam kesumat apa yang melatarbelakangi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto hingga gencar menyerang kehormatan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terbaru, Hasto mengibaratkan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, dia samakan dengan sopir truk yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Halim.
Hal ini diungkapkan Hasto dalam diskusi ‘Sing Waras Sing Menang’ yang disiarkan secara daring, Sabtu (30/3/2023). Hasto menilai keduanya sama-sama belum cukup dewasa dalam menghadapi masalah.
Hasto awalnya bicara supremasi hukum kini luntur karena pencalonan Gibran sebagai cawapres yang menentang batas usia capres-cawapres.
Hasto: Antara Sopir Truk Kecelakaan dan Gibran Sama-Sama Masih Dibawah Umur
Hasto menilai sikap kedewasaan yang belum tercapai dalam kasus tersebut. Dia lalu mengambil contoh seperti sopir truk yang mengalami kecelakaan di tol Halim, di mana berusia 17 tahun dan belum memiliki SIM.
“Kemarin beberapa waktu lalu ada kecelakaan seorang anak usia 17 tahun, sopir truk ternyata SIM dia tidak punya, kedewasaan di dalam menghadapi problematika di jalan raya belum terjadi, hanya gara-gara menyenggol satu mobil dia lari karena kedewasaannya belum tercapai. Lalu menabrak dan mengena mobil lainnya,” ujarnya.
Hasto menilai hal tersebut contoh ketika hanya berorientasi pada hasil. Hasto mengatakan mengemban jabatan tertentu tanpa sikap kedewasaan yang belum tercapai akan berbahaya.
“Ini sebagai contoh di mana ketika orang hanya berorientasi pada hasil. Proses usia itu diabaikan maka ini juga berbahaya karena kedewasaan di dalam mengemban jabatan-jabatan tertentu, untuk sopir truk aja itu berbahaya,” ujarnya.
“Apalagi kaitannya dengan mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan problematika yang sangat kompleks, masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan pendidikan, persoalan egoisme agama yang juga masih sering kali menjadi persoalan terkait mental spiritual kita,” lanjut Hasto.
Hasto menilai usia Gibran belum layak untuk menghadapi masalah yang kompleks tersebut. Menurutnya, sesuatu yang tidak ideal hanya akan menciptakan kerusakan.
“Kemudian di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagaimana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi,” ucapnya.
“Bagaimana kita mendidik anak-anak kita, bagaimana pelajaran agama bisa diterima, pendidikan budi pekerti agama bisa diterima, ketika ada di tingkat nasional hal-hal yang tidak bisa jadi gambaran sesuatu yang ideal, ini yang akan menciptakan kerusakan itu,” lanjut Hasto.
Dituding Hasto Ibarat Sopir Truk Kecelakaan, Gibran: Terima Kasih!
Gibran hanya merespon dengan tersenyum menanggapi tudingan dan hinaan Hasto menyamakan dirinya dengan sopir truk yang menjadi penyebab kecelakaan di Gerbang Tol Halim Utama.