Jakarta, EDITOR.ID,- Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut-sebut akan mendirikan Badan Penerimaan Negara.
Langkah ini diharapkan dapat membantu menggenjot penerimaan negara RI dari yang saat ini sebesar 12,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini terbilang cukup rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Rencana ini dibocorkan Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo saat menghadiri diskusi acara Dialog: Optimisme Dunia Usaha dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
“Pemerintahan Prabowo-Gibran ingin meningkatkan penerimaan negara dari 12,7 persen, secara pelan-pelan target kita dalam 5 tahun Indonesia akan mencapai sama dengan Vietnam, (yaitu) dari 12,7 persen target kita adalah 2029, 2030 penerimaan negara kita sama dengan Vietnam 23%,” ujar Hashim.
Menurut Hasim, Prabowo telah setuju dengan pendirian Badan Penerimaan Negara. Hashim juga menekankan kalau badan baru ini bukan sebagai langkah bagi-bagi kursi, melainkan meningkatkan penerimaan negara.
“Pak Prabowo-Gibran akan mendirikan kementerian atau badan baru. Yaitu namanya Badan Penerimaan Negara,” jelasnya.
Hashim menuturkan, nantinya badan penerimaan negara mencakup Bea Cukai dengan direktorat jenderal baru. “Mungkin direktorat jenderal PNBP dan bea cukai ini nantinya fokusnya untuk penerimaan negara,” urainya.
Lebih jauh Hashim mengatakan, pemerintahan Prabowo-Gibran dalam lima tahun akan pelan-pelan menargetkan penerimaan negara yang saat ini sebesar 12,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Hashim meyakini, target itu akan tercapai dengan menutup kebocoran-kebocoran penerimaan negara dan memperbaiki serta menegakkan aturan-aturan yang sudah ada saat ini.
Apalagi diakuinya, berdasarkan angka dan data baru perekonomian Indonesia, ia sangat optimis perekonomian Indonesia dapat tumbuh hingga 9%-10% secara tahunan.
“Saya sangat-sangat optimis. I am very, very optimistic,” tukasnya
Sebagai informasi, APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan Kementeria Keuangan menggelar dialog bertajuk “Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran”.
Dialog ini diisi sejumlah narasumber, seperti Menteri Investasi Republik Indonesia, Rosan Roeslani, Ketua APEC BAC Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia, dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie, serta perwakilan senior dari KADIN Daerah. (tim)