EDITOR.ID, Jakarta,- Dengan wajah geram, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir benar-benar kecewa terhadap akhlak oknum jajaran manajemen Garuda yang memanfaatkan jabatan dan aset negara untuk kepentingan pribadi. Memanfaatkan kekuasaan untuk menyusupkan Motor Gede Harley Davidson dan Sepeda Lipat Brompton bernilai miliaran dalam pesawat yang baru saja dibeli negara untuk armada Garuda.
Erick langsung mencopot I Gusti Ngurah Askara atau Ari Ashkara dari posisi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk.
Keputusan itu merupakan tindak lanjut setelah muncul dugaan kasus penyelundupan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton di dalam pesawat Airbus A330-900 NEO dari Toulouse, Prancis ke Jakarta yang baru saja dibeli maskapai Garuda Indonesia pada pertengahan November 2019.
“Dengan ini saya sebagai Menteri BUMN akan memberhentikan Saudara Dirut utama Garuda,” kata Erick sembari menunjukkan wajah geram, saat menggelar keterangan resmi terkait kasus tersebut di kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Heru Pambudi juga hadir dalam jumpa pers itu. Selain itu, ada pula tiga anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan turut menghadiri jumpa pers tersebut.
Pesawat jenis Airbus A330-900 itu merupakan armada teranyar Garuda yang diterbangkan dari pabriknya di Toulouse, Prancis pada 16 November 2019. Arkian, pesawat dengan registrasi PK-GHE itu mendarat di Bandara Soekarno – Hatta pada 17 November 2019.
Erick mengaku tidak asal menhambil keputusan soal nasib Ari. Hasil penyelidikan pihak Bea dan Cukai beserta Kementerian BUMN mengatakan, Dirut Garuda Indonesia memberi instruksi ke beberapa pejabat Garuda untuk mencari motor Harley Davidson bertipe Shovelhead V-Twin.
“Pembelian dilakukan April 2019, proses transfer dari Jakarta ke rekening finance manajer Garuda di Amsterdam,” tutur Erick.
I Gusti Ngurah Askhara juga ikut pada penerbangan bernomor GA9721 tersebut. Sejumlah barang mewah turut diangkut dalam penerbangan pesawat baru Garuda Indonesia itu.
Selanjutnya, pesawat tersebut masuk ke hanggar nomor 4 di fasilitas Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
Namun, pemeriksaan petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menemukan ada beberapa suku cadang moge dan dan sepeda lipat yang tidak diproduksi di Indonesia.
Menurut Erick, pengusutan kasus penyelundupan Harley dan sepeda Brompton itu akan terus dilakukan. Sebab, Erick menilai terdapat pihak lain yang membantu Dirut Garuda menyelundupkan Harley dan sepeda Brompton.