Jakarta, EDITOR.ID,- Gagasan koalisi besar ternyata bukan isapan jempol. Terbukti, hari ini kabarnya tim penjajakan parpol yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari PAN, PPP dan Golkar, direncanakan akan bertemu dengan tim Partai Gerindra, PKB dan PDI Perjuangan.
Kabar ini diungkapkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) semalam, Jumat (08/04/2023), di rumah PAN, Jalan Darmokali Surabaya
Zulhas yang juga Menteri Perdagangan memastikan hari ini akan ada pertemuan koalisi besar enam partai tersebut, yang dinamakan Koalisi Kebangsaan.
Ia bahkan berani mengklaim kalau Koalisi Kebangsaan ini bakal terdiri dari enam partai: KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), KR (Koalisi Kerakyatan/Gerindra dan PKB) serta PDI Perjuangan.
“KIB, Koalisi Indonesia Bersatu terdiri Golkar, PAN, PPP sedang berusaha lagi pembicaraan, agar bisa membuat koalisi kebangsaan. Koalisi yang komitmen kebangsaan. Dengan Gerindra, PKB, tentu juga dengan PDI Perjuangan,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Suara.com.
Bagaimana jika PDI Perjuangan mengajukan syarat untuk menyodorkan nama capres, Zulhas menegaskan kalau pertemuan antar koalisi ini akan dilakukan terlebih dulu.
“Kita ngomong dulu. Nanti kan ketemu dulu, kalau koalisi jadi, baru dirunding siapa capresnya, siapa cawapresnya,” ujarnya menambahkan.
Ditempat terpisah, Waketum PAN Yandri Susanto sebelumnya mengatakan bahwa suasana koalisi saat ini masih dinamis. Dia mengatakan perlunya waktu untuk mematangkan koalisi besar.
“Masih perlu waktu utk pematangan kesepakatan-kesepakatan, sekarang masih sangat dinamis,” kata Yandri kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).
Meski begitu, Yandri menilai tak masalah dengan keinginan PDIP itu. Tapi menurutnya, perlu ada kesepakatan menentukan capres-cawapres.
“Nggak apa-apa itu namanya harapan sah-sah saja tapi keputusan akhir harus ada kesepakatan bersama bilamana koalisi besar benar terwujud, karena sampe sekarang koalisi besar ini baru sebatas wacana belum konkrit,” ungkap Yandri.
PPP: Pasti Akan Ada Musyawarah Bersama Tentukan Capres Cawapres
Sama halnya dengan PAN, PPP juga menyebut perlu ada musyawarah bersama untuk menentukan capres-cawapres. Meski begitu dia menganggap wajar dengan permintaan PDIP sebagai partai pemenang pemilu.
“Soal capres yang dikehendaki PDIP ya itu posisi yang sangat wajar disampaikan oleh partai terbesar dan pemenang Pemilu lalu. Ini hal yang terbuka untuk bisa dimusyawarahkan bersama,” kata Arsul saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Arsul menilai keinginan PDIP bergabung bukan hanya sebatas syarat capres. Menurutnya, PDIP juga pasti menginginkan adanya kesinambungan pembangunan dari pemimpin setelah Jokowi.