EDITOR.ID, Jakarta,- Hari ini 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia. Perayaan Hari Ibu biasanya dipenuhi ucapan selamat untuk mengingat jasa dan kebaikan seorang ibu kepada anak-anaknya.
Pada moment istimewa di Hari Ibu 22 Desember ini, Pemimpin Redaksi Indonews Asri Hadi menyampaikan ucapan selamat hari Ibu kepada kaum perempuan yang menjadi ibu.
“Ibu, terima kasih sudah memberikan kasih sayang sampai saat ini hingga saya dewasa. Ibu adalah sosok perempuan panutan dalam hidupku, tidak ada satu orang pun yang bisa menggantikanmu ibu. Selamat Hari Ibu,” ujar Asri Hadi di Jakarta, Rabu (22/12/2021)
Menurut Asri Hadi, kasih sayang seorang ibu sangat besar bak sebuah judul lagu “Kasihmu tak terhingga sepanjang masa.
Oleh karena itu Asri Hadi hari ini mengajak semua warga Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih kepada kaum ibu atas perhatian dan cinta yang telah ibu berikan selama ini.
“Ibu, terima kasih untuk semua cintamu. Pada Hari Ibu ini aku hanya ingin Ibu tahu kalau aku sangat menyayangimu dan aku sangat bahagia memiliki seorang Ibu sepertimu. Aku sangat berterimakasih pada Tuhan karena aku memiliki seorang ibu sepertimu. Kau yang terbaik. Aku mencintaimu!,” tandas Alumni Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Indonesia (UI) 78 ini.
Asri mengatakan sosok ibu adalah seorang wanita yang kuat. Tak peduli badai kehidupan menerpa dan menghadang, ibu tetap teguh dan setia membesarkan anak-anaknya dengan kasih sayang dan cinta agar anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang berguna.
Staf pengajar senior IPDN ini juga pernah mengucapkan selamat hari Ibu kepada kedua putri Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri dan ibu Mutia Hatta.
Hari Ibu 22 Desember 2021
Sebagaimana diketahui hari ini Rabu 22 Desember 2021 diperingati sebagai Hari Ibu. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk merayakan Hari Ibu.
Contohnya yaitu membuat kejutan kecil-kecilan untuk ibu tercinta yang bisa menunjukkan seberapa cinta kamu kepada ibumu.
Selain itu, yang paling simpel yaitu dengan mengucapkan atau mengunggah foto bersama ibu di media sosial.
Sejarah Hari Ibu
Mengutip Kompas.com (21/12/2020), Dosen Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada, Dr. Mutiah Amini mengatakan, sejarah peringatan Hari Ibu tidak bisa dilepaskan dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia III pada 22-27 Juli 1938 di Bandung.
Sebab salah satu hasil dari kongres tersebut yaitu memutuskan bahwa pada setiap tanggal 22 Desember akan diperingati sebagai Hari Ibu.
Tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu karena bertepatan dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928.
Kongres Perempuan Indonesia I diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta di sebuah gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipuro.
Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri sekitar 30 organisasi wanita yang berasal dari kota-kota di Jawa dan Sumatera.
Perempuan-perempuan tersebut terinpirasi dari perjuangan perempuan abad ke-19 untuk berjuang melawan penjajah. Hadir pula wakil-wakil dari Boedi Oetomo, PNI, PSI, Jong Java, Muhammadiyah, dan organisasi pergerakan lainnya.
Sejumlah tokoh penting di balik Kongres Perempuan I adalah Soejatin, Nyi Hadjar Dewantoro, dan R.A. Soekonto.
Ketika itu mereka ingin membangun kesadaran para perempuan Indonesia supaya memperjuangkan hak-haknya.
Isu yang dibahas selama Kongres Perempuan pertama adalah pendidikan bagi anak perempuan, perkawinan anak, kawin paksa, permaduan dan perceraian secara sewenang-wenang, serta peran wanita yang seringkali hanya menjadi “kanca wingking”.
Kongres perempuan pertama ini diikuti oleh 600 orang dari 30 organisasi. Dari kongres inilah kemudian terbentuk organisasi yang lebih besar yakni Perikatan Perkoempolan Istri Indonesia (PPII).
Saat Kongres Perempuan III, kemudian tercetuslah ide untuk menetapkan tanggal 22 Desember yang menjadi saat pertama kalinya kongres perempuan diselenggarakan sebagai Hari Ibu.
Hari pertama dari Kongres Perempuan I dipilih sebagai tanggal Hari Ibu, karena bertujuan mengekalkan sejarah kesatuan pergerakan perempuan Indonesia dan dilakukan untuk menghayati peristiwa bersejarah tersebut.
Penetapan Hari Ibu tanggal 22 Desember sebagai Hari Nasional kemuudian didukung Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959. (tim)