“Yayasan Tarumanagara akan membangun beberapa rumah sakit lagi dan beberapa perusahaan properti, lain-lainnya, kami akan naik ke skala yang lebih global atau internasional,” ujar Prof Ariawan yang merupakan alumni program doktoral hukum bisnis dan perdagangan internasional Universitas Indonesia.
“Karena disruptif teknologi kan semakin besar dan tinggi, sehingga Yayasan Tarumanagara melalui pemberdayaan yayasan dan unit usahanya ingin mengekspansi semuanya.
“Arahnya akan kesana, karena di usia 65 tahun bukan usia yang tidak muda lagi tetapi ekspansi kita akan terus besar dan semakin besar,” katanya.
Langkah apa yang dilakukan Yayasan Tarumanagara untuk menuju Skala Global Internasional?
“Kita sekarang sedang membangun infrastruktur yang terbaru di beberapa lokasi. Selain di Kampus satu Grogol, kampus Dua di Tanjung Duren, Kampus Tiga di TB Simatupang kemudian di Karawaci. Total luasnya 150 hektar,” katanya.
Lebih lanjut Prof Ariawan mengatakan di usia 65 tahun dan dalam rangka menyiapkan diri menjadi kampus global, Tarumanagara sedang membangun 250 kamar mahasiswa internasional di kampus Tanjung Duren Jakarta Barat. Tempat ini untuk menampung mahasiswa-mahasiswa luar negeri dan lokal yang menuntut ilmu.
“Di lingkungan kampus, kita akan menyiapkan untuk mahasiswa internasional sebanyak 250 kamar, Insya Allah akan kita resmikan di awal tahun 2025, yaitu kita bangun Tarumanagara Town Residence, berada di sebelah Mal Citraland,” tutur Prof Ariawan.
“Akan kita bangun sebuah bangunan 10 lantai dengan fasilitas lengkap termasuk sarana olah raga dan berskala internasional. Sehingga mahasiswa asing dan pertukaran pelajar dapat menggunakan fasilitas yang sudah kita siapkan, sesuai standar perguruan tinggi internasional,” tambahnya.
Sehingga dari mahasiswa asing dan pertukaran pelajar, semua bisa bergabung dengan kita dapat menggunakan fasilitas yang telah disiapkan kampus Untar secara terintegrasi.
Selain itu, menurut Prof Ariawan, Universitas Tarumangara juga melakukan kerjsama dengan negara-negara Eropa seperti Italia dan China untuk menyeenggarakan pendidikan double degree dan fast track.
“Lalu juga ada kerjasama-kerjasama pertukaran mahasiswa, pelajar sampai dosen,” katanya.
Yayasan Tarumangara sendiri telah menyiapkan lahan seluas 150 Hektar di Legok Kota Tangerang untuk dibangun Tarumanagara City. (tim)