Lebih lanjut, Syaikhu menjelaskan sejauh ini komunikasi PKS dengan partai lain terbangun dengan baik.
Menurutnya, meski Pemilu dan Pilpres 2024 merupakan ajang kompetensi menarik simpati masyarakat, PKS tidak beranggapan agenda lima tahunan tersebut sebagai sarana untuk saling bermusuhan satu sama lain.
“Saya terbuka pada semua kalangan karena kita enggak tahu apakah kita masuk (putaran kedua). Mudah-mudahan itu harapannya,” ujar Syaikhu, dikutip dari Kompas.com.
Cawapres Cak Imin: PKB Terbuka untuk Berkoalisi dengan PDIP
Adapun wacana membuka kerja sama dengan PDI-P, partai pengusung Ganjar-Mahfud, sempat dilontarkan Cawapres Anies, Muhaimin Iskandar. Muhaimin menilai peluang bergabungnya partai pendukung Capres-Cawapres nomor urut 1 dan 3 sangat terbuka sekali setelah Pilpres digelar 14 Februari 2024 dan diketahui hasilnya.
Menurutnya, koalisi antarpartai bisa saja terjadi kembali jika Pilpres 2024 belum ada yang memperoleh suara lebih dari 50 persen. Hasil tersebut bisa dilihat setelah tanggal 20 Maret 2024, atau di akhir masa rekapitulasi suara Pileg dan Pilpres 2024.
Menurutnya, bisa saja PKB nantinya akan berkoalisi dengan PDI-Perjuangan atau dengan partai lain. Namun itu semua akan ditentukan oleh hasil Pilpres 2024.
“Pasti (ada peluang koalisi). Semua kita buka peluang untuk koalisi. Dan tentu masih belum bisa kita putuskan karena kita lihat siapa yang akan masuk di putaran kedua,” ujar Cak Imin usai menghadiri acara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
Jokowi Tinggalkan PDI Perjuangan
Sebagaimana diketahui perpisahan jalan dan arah politik antara Jokowi dengan PDIP makin jelas dan kentara. Gestur itu diperlihatkan Jokowi dengan emoh hadir atau mungkin juga Jokowi tidak diundang pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP, 10 Januari 2024, jelang pelaksanaan pemilu.
Jokowi yang sebagai kader setiap tahun wajib menghadiri HUT PDIP, kali ini tidak tampak. Bahkan Jokowi juga tidak mengirimi karangan bunga ucapan selamat HUT PDIP, pun tak berikan ucapan selamat melalui video atau media massa.
Jokowi tetap menjadwalkan agendanya pergi ke luar negeri, meski tentu sudah tahu kalau partai-nya itu akan anniversary. Bisa jadi adalah kesengajaan.
Hal ini menjadi satu realitas politik yang turut mengonfirmasi kian memburuknya hubungan Jokowi dengan PDIP, dan sudah menjadi rahasia publik. Relasi Jokowi – PDIP benar-benar telah berada di titik nadir.
Sudah tak ada titik temu antara Jokowi dan PDIP. Sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam pidato politik beberapa kali menyindir Jokowi yang untuk pertama kalinya absen tanpa menitipkan ucapan selamat.