Jakarta, EDITOR.ID,- Konfigurasi politik selalu bergerak dinamis mengikuti strategi memburu kekuasaan. Belakangan ini terungkap gestur dan sinyal politik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meninggalkan PDI Perjuangan, partai yang membesarkan dirinya. Disisi lain tiba-tiba mencuat kejutan baru soal gagasan bergabungnya antara PDIP pengusung Capres Nomor 3 Ganjar Pranowo dengan kubu Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan, termasuk beberapa parpol pengusungnya.
Kejutan terjadi dalam perjalanan Pilpres 2024. PDIP dikabarkan membuka komunikasi untuk berkoalisi dengan kubu Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan. Diketahui Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pernah bertemu dengan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu untuk membangun komunikasi dan relasi politik.
Terbuka peluang kemungkinan bergabung antara PDIP dengan partai pendukung Anies, PKS dan PKB untuk bertempur di putaran kedua. Sesuatu yang tentunya sulit dinalar dengan logika.
Yang tadinya bergandengan tangan erat tiba-tiba berpisah. Yang tadinya berseberangan bahkan rival abadi dalam hal ideologi tapi tiba-tiba bisa bersatu dalam kepentingan politik pragmatis demi memburu kekuasaan dan memimpin negara ini.
Peta Politik Berubah? Bakal Muncul Koalisi Ganjar-Anies? Hasto Bertemu Ketum PKS
Pasca pisahnya hubungan antara Jokowi dengan PDIP bisa jadi memicu pergeseran dan perubahan konfigurasi politik baru. PDIP sepertinya enggan membangun rekonsiliasi politik dengan kubu Capres Nomor 2 Prabowo Subianto.
Wacana yang mencuat PDIP konon justru lebih sreg membangun relasi dengan kubu Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dan wacana tersebut didukung kuat partai pendukung paslon Anies-Cak Imin untuk membangun koalisi jika Pilpres berlangsung dua putaran.
Salah satu Partai pendukung Anies Baswedan yang telah siap untuk bergandengan tangan dengan PDIP adalah PKS. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menjelaskan, dirinya pernah bertemu dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sebuah acara yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Syaikhu, dalam pertemuan itu ada sejumlah pembicaraan politik dan situasi nasional yang terjadi. Dalam pertemuan tersebut, Hasto menerima dengan hangat, walaupun PKS dan PDI-P berbeda pilihan dalam Pilpres 2024.
“Saya kira dalam perpolitikan menurut saya hal-hal seperti ini perlu ditunjukkan dengan kedewasaan,” ujar Syaikhu usai menghadiri haul ke-45 Kyai Bisri Syansuri di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).