EDITOR.ID, Jepara,- Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas berpesan pada kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser agar segera keluar sebagai kader jika memang sudah tidak cinta pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu diungkapkannya saat memberi pesan dalam sarasehan Kemah Bakti III 2019 di Pendopo Kartini Jepara, Jumat (8/11/2019) malam dalam keterangan tertulis yang dikirim ke redaksi EDITOR.ID.
Gus Yaqut, begitu dia akrab disapa, menekankan pada setiap kader baik Ansor maupun Banser bahwa organisasi ini dibangun atas kesadaran berbangsa yang tinggi.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada setiap anggotanya untuk tidak goyah sedikit pun dalam mempertahankan NKRI.
“Jangan goyah sedikit pun. Kalau sudah tidak cinta lagi dengan NKRI cepat keluar dari Ansor, kalau sudah tidak cinta lagi dengan NKRI cepat keluar Banser,” tutur Gus Yaqut.
Setiap kader juga ditekankan supaya selalu taat dengan perintah kiai. Dengan itulah, Ansor maupun Banser akan tetap disegani karena ketakzimannya pada kiai.
“Ansor Banser disegani karena Ansor Banser tidak pernah menolak perintah kiai,” tegasnya.
Keterkaitan dalam mempertahankan NKRI dan ketakziman atas kiai, bagi Gus Yaqut, tidak bisa dipisahkan.
NKRI dalam segenap dinamikanya telah merdeka dari penjajah. Elemen penting yang turut memerdekakan bangsa ini satu di antaranya adalah para kiai.
“Tidak usah banyak alasan, karena negeri ini yang memerdekakan salah satunya kiai-kiai kita. Muassis NU. Alasane itu tok. Tidak usah berdebat,” tegasnya.
Dalam konteks kekinian, kata dia, GP Ansor ketika mengimplementasikan gerakannya tidak selayaknya melawan pemerintah alias harus mendukungnya.
Namun, dukungan itu dengan catatan.
“Kita tidak boleh berposisi berlawanan dengan pemerintah. Ansor Banser berkewajiban memberikan dukungan pada pemerintah yang sah. Tapi dukungan ini bukan tanpa catatan, kita memberikan dukungan sepenuhnya ke pemerintah yang sah sepanjang pemerintah terus berpihak pada isu kebangsaan dan kerakyatan, kalau tidak berpihak lagi, maka kader Ansor Banser harus berada di posisi berbeda dari pemerintah,” tegasnya.
Masih dalam konteks mempertahankan NKRI, GP Ansor komitmen tidak berkenan menjalin komunikasi dengan organisasi lain yang mendahulukan kekerasan.
Komitmen itu termasuk menolak menjalin komunikasi maupun kerja sama dengan gerombolan orang yang hendak mendirikan negara di luar bingkai NKRI.