EDITOR.ID, Surabaya,- Bursa calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian menghangat. Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya secara terbuka mengaku siap bertarung memimpin Nahdlatul Ulama (NU).
Usai pernyataan Gus Yahya, PWNU Jawa Timur resmi memutuskan dan mendukung Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini sebagai Ketum PBNU 2021-2026. Selain itu mendukung KH Miftachul Ahyar sebagai Rois Aam PBNU.
Hal itu terungkap dalam rapat pleno gabungan Syuriah dan Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur.
Rapat pleno gabungan kali ini dipimpin langsung Rois Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Mansyur yang juga dihadiri Ketua Tanfidziyah PWNU KH Marzuki Mustamar. Terlihat pula ikut hadir KH Anwar Iskandar (Wakil Rais NU Jatim), KH Syafrudin Syarif Katib PWNU Jatim dan Wakil Katib Gus Kautsar serta jajaran pengurus inti PWNU Jatim lainnya.
“Alhamdulillah tadi Mbah Kiai Anwar Mansyur telah memutuskan bahwa PWNU Jatim akan memperjuangkan Kiai Miftach sebagai Rois Aam dan Gus Yahya sebagai ketua umum,” kata KH Anwar Iskandar, usai mengikuti pleno gabungan di kantor PWNU Jawa Timur, Selasa (12/9/2021).
Dia mengatakan bahwa hasil rapat pleno kali ini didasarkan atas pertimbangan regenerasi kader-kader NU untuk menempati posisi strategis pada struktur tanfidziyah.
“NU membutuhkan regenerasi di jajaran pengurus tanfidziyah. Kita memiliki kader-kader NU yang sangat potensial yakni Gus Yahya untuk menempati posisi strategis pada struktur tanfidziyah,” katanya.
Selain itu, rapat kali ini untuk memperjuangkan keputusan organisasi untuk tetap dalam satu barisan dalam memperjuangkan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) dalam pemilihan Rois Aam.
Sistem Ahwa adalah sistem pemilihan yang memberikan mandat penuh kepada 9 kiai sepuh yang telah ditentukan, khusus untuk memilih Rois Aam PBNU. Sedangkan untuk pemilihan ketua umum tetap akan dilakukan dengan sistem pemilihan langsung di area muktamar NU Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang.
Sementara sebelum rapat pleno dimulai, 41 Pengurus Cabang NU (PCNU) se Jawa Timur juga mendatangi PWNU meminta restu untuk mendukung KH Miftachul Ahyar sebagai Rois Aam dan Gus Yahya sebagai Ketum PBNU.
“Beberapa PCNU di Jawa Timur mohon ridla dan izin dari para Masyayikh PWNU Jawa Timur khususnya Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur, untuk memperjuangkan KH Yahya Cholil Tsaquf sebagai calon Ketua Umum PBNU masa Khidmat 2022-2027,” terang Pengasuh Pesantren Al Amien Kota Kediri itu.
Hasil resmi keputusan PWNU Jatim langsung dibacakan secara resmi Ketua Tanfidziyah PWNU KH Marzuki Mustamar dan akan menjadi keputusan resmi yang akan dibawa ke arena Muktamar Lampung.
Keputusan resmi PWNU ini ditandatangani Rois Syuriah PWNU KH Anwar Mansyur; Katib KH Syafrudin Syarif; Ketua Tanfidziyah KH Marzuki Mustamar serta Sekretaris PWNU Akh Muzakki.
Gus Yahya Umumkan Maju di Muktamar Ke-34 NU Lampung
Sebelumnya Gus Yahya mengumumkan kesiapannya ikut bersaing memperebutkan posisi Ketua Umum PBNU. “InsyaAllah betul maju sebagai Caketum PBNU,” ujar Gus Yahya Senin (11/10/2021) malam.
Kakak kandung Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas itu mengatakan telah menemui Said Aqil dan mendapatkan lampu hijau. “Saya sampaikan ‘saya mohon restu saya maju sebagai calon ketua umum’. Beliau persilakan, ‘monggo-monggo’, iya mempersilakan,” kata Yahya, Senin (11/10/2021).
Alumnus Fisipol UGM itu menawarkan gagasan konsolidasi nasional NU dari tingkat PBNU, PWNU hingga PCNU. Dengan konsolidasi, Yahya yakin bisa memperkokoh kepengurusan NU di tingkat pusat hingga cabang.
“Rupanya ini gagasan mudah ditangkap oleh PCNU. Nah saya juga sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak yang kita harapkan jadi semacam akselerator atau pihak yang membantu. Meski bukan dari NU, tapi mau bekerja sama dengan NU,” ujar mantan salah satu jubir Presiden Gus Dur itu.
Tidak itu saja, putra ulama khos KH Cholil Bisri itu juga memunculkan gagasan melakukan aktivasi kegiatan ekonomi PCNU yang tersebar lebih dari 500 wilayah di Indonesia. Baginya, PCNU memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi umat Islam saat ini.
“Itu outlet ekonomi, semua orang bisa pakai, pemerintah bisa pakai untuk salurkan agenda-agenda, misalnya investasi, bisa dilakukan memanfaatkan ini. Jadi kita ingin aktivasi cabang-cabang agar bergerak untuk menjalankan agenda-agenda itu,” Staquf menjelaskan.
Pemilihan ketua umum ormas terbesar di Tanah Air itu sudah memunculkan banyak kandidat. Berdasar survei Indostrategic, Ketua PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar paling banyak mendapat dukungan. Kemudian Hasan Mutawakkil Alallah, dan petahana Said Aqil Siradj. Survei tersebut juga menominasikan pendakwah kondang Gus Baha.
Muktamar NU ke-34 akan dihelat pada 23-25 Desember mendatang untuk memilih pimpinan baru yang sudah dua periode ini diemban Said Aqil Siradj.