Gunung Salak Waspada! 19 Kali Gempa dalam 3 Hari 68 Rumah Rusak di Desa Cipeuteuy

Kepala PVMBG Hendra Gunawan sebelumnya mengatakan peningkatan aktivitas gempa di atas empat kali dalam sehari. Dia menyebut gempa bumi dengan magnitudo 4,0 yang mengguncang barat daya Kota Bogor pada Jumat (8/12) dini hari menyebabkan gempa tektonik lokal Gunung Salak mengalami peningkatan.

“Gempa tektonik lokal mengalami peningkatan jumlah gempa di atas empat kali kejadian per hari,” ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Awal gempa tektonik lokal di Gunung Salak tercatat terjadi pada 6 Desember 2023, sebanyak tujuh kali kejadian pada 7 Desember 2023, dan tujuh kali kejadian pada 8 Desember 2023.

Berdasarkan pengamatan kegempaan periode 1-9 Desember 2023, PVMBG mengungkapkan Gunung Salak masih didominasi gempa tektonik jauh yang terekam sebanyak 31 kali kejadian dan gempa tektonik lokal sebanyak 22 kali.

Indikasi bakal terjadi erupsi pada Gunung Salak masih terus dipantau aktivitasnya terekam hingga saat ini, “Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun tetap perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik berupa semburan lumpur atau erupsi uap air yang dapat terjadi tiba-tiba pasca terjadinya kenaikan gempa tektonik lokal beberapa hari lalu,” ungkap Hendra Gunawan.

Dari pengamatan lain telah terjadi konsentrasi gas yang meningkat tak seperti biasanya, hal tersebut dikhawatirkan bisa membahayakan kehidupan mahluk hidup disekitarnya.

Adanya kemungkinan penyebab tersebut dikarenakan mulai datangnya musim penghujan sehingga membuat kelembapan udara di sekitar kawah di puncak Gunung Salak menjadi lebih tinggi, mengakibatkan gas-gas vulkanik akan sulit terurai.

Namun demikian Hendra menjelaskan tingkat aktivitas Gunung Salak sebenarnya tidak mengalami peningkatan yang berarti, level nya tetap berada pada status level siaga I atau normal.

Meskipun level siaga I, Hendra menghimbau warga masyarakat disekitar kaki atau di lereng Gunung Salak tetap selalu waspada untuk tidak memasuki kawah dalam radius 500 meter dari kawah-kawah yang kini mulai aktif seperti Kawah Ratu, Kawah Hirup, dan Kawah Paeh, terutama di saat musim penghujan, warga sebisa mungkin menghindari kawasan tersebut dikarenakan sewaktu-waktu dimungkinkan bisa saja terjadi akumulasi gas belerang bila terhirup bisa membahayakan manusia juga makhluk hidup lainnya.

Sementara itu pihak BMKG mencatat rentetan gempa bumi yang terjadi di wilayah Bogor, Sukabumi dan Cianjur di Provinsi Jawa Barat selama periode tiga hari terakhir berturut -turut ditotal telah terjadi 17 kali gempa dengan magnitudo bervariasi.

Aktivitas seismik yang cukup tinggi ini mengundang perhatian masyarakat terutama disekitar Bogor, Cianjur dan Sukabumi. BMKG pun memastikan keamanan wilayah tersebut, meskipun gempa-gempa ini memiliki magnitudo relatif kecil. Namun sudah ada yang terkena dampaknya.

Diketahui wilayah Sukabumi-Bogor-Cianjur dikelilingi Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: