EDITOR.ID, Lumajang,- Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Gerakan Pramuka Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri kegiatan Bakti Pramuka Peduli Semeru Spesial Ramadan, Rabu (6/4/2022) di Kabupaten Lumajang.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim ini memfokuskan pada pembangunan 10 Hunian Sementara (Huntara) tahap kedua untuk masyarakat terdampak Erupsi Gunung Semeru.
Rencana pembangunan akan dilaksanakan selama Ramadan tanggal 6-12 April 2022 di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candi Puro, Kabupaten Lumajang. Pengerjaannya melibatkan 100 pramuka dari 6 Kwartir Cabang (Kwarcab) dan 1 Saka, yaitu Kwarcab Kabupaten Lumajang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Sumenep, Kota Kediri, Kabupaten Pacitan, Kota Surabaya, serta dari Saka Wanabakti Jawa Timur.
?Terminologi spesial Ramadan biasanya untuk kajian maupun program ekonomi tertentu, tetapi hari ini Bakti Pramuka Peduli Semeru juga diberikan title spesial Ramadan. Maka, mudah-mudahan berkah dan kemuliaan Ramadan turun kepada kita semua,? ujar Gubernur Khofifah mengawali sambutan.
Gubernur Khofifah menyampaikan kebanggaanya pada Pramuka Jatim yang terus memberikan kekuatan dan energi positif kepada masyarakat sekitar, termasuk dalam hal menyiapkan Huntara ini.
?Terima kasih atas bakti dan dedikasi tanpa henti dari seluruh keluarga besar Gerakan Pramuka se-Jatim. Salam semangat, salam optimis, dan tetaplah memberikan dedikasi terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia,? pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, melaporkan total Hunian Tetap dan Hunian Sementara yang akan dibangun adalah sebanyak 1.951 unit.
?Saat ini yang sudah proses terbangun adalah 1.654 Huntap, sedangkan Huntaranya sudah 673. Dalam waktu satu-dua minggu ini kita akan menuntaskan 547 Huntara yang siap sambung antara Huntap dan Huntara,? terang Thoriq.
Adapun masyarakat yang diprioritaskan dalam waktu dekat untuk masuk ke Huntap dan Huntara adalah 473 keluarga yang masih ada di tempat pengungsian. ?Sebagian ada di rumah kontrakan. Ada juga yang di rumah saudara/keluarga mereka masing-masing,? imbuhnya.
Bupati Thoriq pun menargetkan pada rentang 1-2 minggu ke depan, kebutuhan dasar untuk listrik dan air di rumah hunian sudah bisa dinikmati oleh masyarakat.
?Listrik sudah terpasang, air sudah mengalir. Insyaallah dalam 1-2 minggu ke depan, dari sebanyak 473 atau minimal 300 lebih, listrik dan air sudah terpasang di masing-masing rumah. Kami berkeinginan masyarakat bisa pindah ke Huntap dan Huntara ini supaya nanti saat Lebaran tidak ada lagi masyarakat terdampak Semeru yang ada di pengungsian,? tegas Thoriq.