EDITOR.ID, Jakarta,- Jagat perpolitikan tanah air digemparkan dengan pernyataan mengejutkan dari seorang Amien Rais. Tokoh yang selama ini berseberangan dan kerap menyerang Joko Widodo dengan berbagai tuduhan itu mendadak berubah 360 derajat.
Sosok yang selalu nyinyir kepada Jokowi kali ini tiba-tiba berubah frontal. Ia justru memuji sikap Jokowi yang dinilai sebagai sosok pemimpin yang demokratis.
Pujian itu disampaikan Amien Rais menanggapi pidato politik Presiden Terpilih Pilpres 2019 Jokowi di Visi Indonesia, di Sentul, Bogor, Minggu (14/7) malam kemarin.
Pujian yang dilontarkan Amien Rais makin mengukuhkan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai yang memuji Jokowi. Karena bukan hanya Amien Rais saja yang melontarkan pujian kepada Jokowi, namun partainya PAN justru sejak awal sudah memuji, merapat dan mendukung Jokowi. Dalam berbagai kesempatan Ketum PAN Zulkifli Hasan sering mengunjungi Jokowi.
Pendiri PAN ini berujar, bahwa sosok yang selalu dinyinyirinya itu adalah sosok yang paham berdemokrasi.
Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Jokowi yang mengangap bahwa keberadaan oposisi dalam demokrasi adalah mulia dan penting.
“Pak Jokowi itu mudeng (mengerti) demokrasi,†kata Amien ditemui di Jalan Daksa, Jakarta, Senin (15/7/2019)
Akan tetapi, Amien Rais juga tak lupa melontarkan sindirian, kendati sindiran itu tak dialamatkan kepada Jokowi.
Tapi kepada pihak-pihak yang berhasrat mendapat jabatan menteri tapi tak ditawari oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sayangnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN itu enggan menjelaskan pihak dimaksud.
“Yang lucu, enggak ditawarin Pak Jokowi tapi ada yang minta-minta. Itu kan aib. Jadi geer (gede rasa),†sindir Amien.
Dalam kesempatan itu, Amien Rais pun mewanti-wanti kepada Prabowo Subianto dan PAN agar jangan sampai bergabung dengan koalisi pemerintah.
Menurutnya, biarpun sudah rekonsiliasi, Prabowo dan PAN jangan pula tergiur dengan tawaran jabatan apapun dari koalisi 01.
Alasannya, jelas dia, rekonsiliasi bukan menjadi media bagi-bagi kursi dan jabatan.
Sebaliknya, praktik bagi-bagi kekuasaan adalah aib dan menjadi pertanda tak adanya moral dan kedisiplinan dalam berpolitik.
“Teruskan. Kita menjalin persatuan kita bersalaman, tapi jangan pernah kooptasi,†katanya.
“Dapat satu-dua kursi, kemudian kocar-kacir semua wawasan ke depannya, hanya bermata rabun ayam,†pungkas Amien.
Partai Amanat Nasional (PAN) sebelumnya tergabung dalam koalisi pengusung Prabowo-Sandi.
Sejak Koalisi Adil Makmur dibubarkan Prabowo Subianto, partai besutan Amin Rais itu sudah berulang kali melontarkan sinyal siap bergabung dengan koalisi pemerintahan.