Politik, lanjut Andi, memang bagian penting dari strategi pembangunan sebuah negara, namun demikian hanya sisi sosial dan ekonomi serta budaya pulalah yang merawat segalanya.
“Sebab, tanpa sosial, ekonomi dan budaya, apa-apa yang diperjuangkan dari keberlangsungan suatu pemerintahan akan terasa kering kerontang layaknya manusia hidup tanpa kesehatan dan kebahagiaan yang mampu dicapainya,” katanya.
Kiprah Toleransi Indonesia juga dapat saja dimanfaatkan sebagai upaya bimbingan Teknis yang secara formal bertujuan membangun literasi dan narasi toleransi sekaligus menyampaikan aspek hukum yang terkait dalam kaidah pelaksanaannya guna menggapai kesetaraan diantara semua komponen masyarakat demi mendorong kearah etika dan moralitas yang positif diantara warga masyarakat.
“Literasi Toleransi serta Narasi yang disampaikan hendaknya diperluas dalam skema Perbedaan dan Kesenjangan. Dimana literasi diartikan sebagai kemampuan masyarakat dalam memahami apa yang menjadi dari tujuan sikap bertoleransi itu sendiri, sedangkan Narasi adalah kemampuan untuk menyampaikan pemahaman yang presisi dengan maksud dan tujuannya,” paparnya.(tim)