EDITOR.ID ? Surabaya, Gerakan Pemuda Peduli Demokrasi (GPPD) menggelar forum konsolidasi untuk memantapkan sekaligus memperkuat soliditas organisasi.
Agenda itu diadakan secara luring di Igor’s Pastry Jl Biliton, Surabaya, pada Minggu (3/10/2021).
Ketua GPPD Muhammad Risyad Fahlefi mengatakan forum konsolidasi itu diikuti oleh pengurus inti GPPD beserta koordinator kota/kabupaten se Jawa Timur.
Risyad, sapaan akrabnya, mengajak para pengurus untuk lebih tanggap terhadap persoalan di daerah masing-masing yang berkaitan dengan demokrasi.
“Untuk kedepan pasca konsolidasi harapannya teman-teman di daerah akan lebih tanggap dalam menanggapi persoalan demokrasi”, ungkap Risyad.
Diketahui GPPD melakukan kampanye masif untuk memerangi hoax dan politik uang di 19 kabupaten/kota pada 5-7 November 2020 atau beberapa hari sebelum dilaksanakannya pemungutan suara Pilkada Serentak 2020.
Hal itu, menurut Risyad, menjadi lecutan semangat GPPD untuk lebih mengambil peran dalam demokrasi di kota/kabupaten se Jawa Timur.
Terkait keterlibatan di daerah, pria yang juga merupakan Presiden BEM Unair itu menjelaskan bahwa demokrasi bukan hanya soal Pemilu, tetapi masyarakat harus mendapatkan pendidikan politik yang cukup untuk melahirkan demokrasi Indonesia yang sehat.
“Kami yang beranggotakan anak-anak muda siap lebih mengambil peran untuk mengubah budaya demokrasi hingga di tataran kota/kabupaten, tentu demokrasi bukan soal pemilu saja ya, pendidikan politik di tengah masyarakat lebih penting untuk menciptakan demokrasi yang sehat”, jelas Risyad.
Forum konsolidasi tersebut juga dihadiri oleh tiga narasumber, yakni Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, yang membawakan materi masa depan demokrasi Indonesia
Kemudian, Gus Han yang merupakan tokoh muda NU yang membawakan materi realita politik di Indonesia. Lalu ada Akademisi FISIP Unair, Suko Widodo, membawakan materi politik untuk millenial.