EDITOR.ID, Pasaman,- Sembilan warga tewas dan 6.000 mengungsi ke tenda darurat dalam peristiwa gempa bumi di Sumatera Barat berkekuatan 6.,2 SR. Selain korban meninggal dunia, juga terdapat lima orang yang belum ditemukan hingga Sabtu (26/02/2022) pukul 15:00 WIB.
Korban meninggal dunia tersebut lima orang berasal dari dari Kabupaten Pasaman dan empat orang berasal Kabupaten Pasaman Barat. Sembilan orang tersebut merupakan korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan akibat gempa.
Kepala Bidang Kedaduratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan penambahan korban tersebut berasal dari Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
“Iya bertambah satu orang dievakuasi tadi malam, dan satu lagi berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,” kata Rumainur, Sabtu (26/2/2022) di Padang sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.
Berbeda, Kalaksa BPBD Pasaman, Alim Bazar menyebut satu orang tambahan korban meninggal dunia di Pasaman merupakan laki-laki.
“Saat ini masih ada lima warga di Malampah yang hilang dan tidak diketahui keberadaannya,” ujarnya.
Kemungkinan korban yang hilang ini diperkirakan terbawa arus sungai akibat turunnya sebagian tanah di lereng gunung Talamau ke arah sungai Batang timah di daerah Siparayo, Nagari Malampah, Pasaman Barat.
“Pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan,” ujarnya.
Selanjutnya, Ia mengatakan hingga saat ini, sudah ada 75 orang yang mengalami luka berat maupun luka ringan yang sudah dilakukan evakuasi.
Sementara itu BNPB mengatakan ada 6.002 orang yang mengungsi.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Sabtu (26/2/2022) mengatakan ada 6.002 warga yang mengungsi akibat gempa. Sekitar 5.000 pengungsi tersebar di 35 titik di Kabupaten Pasaman Barat.
BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga mengungsi di 35 titik di Kecamatan Talamau, Pasaman, dan Kinali.
Berikutnya, ada 1.000 orang yang mengungsi di Kabupaten Pasaman. BNPB juga masih mencari enam orang yang diperkirakan tertimbun longsor setelah gempa terjadi.
BNPB juga mencatat ada dua orang pengungsi di Kabupaten Lima Puluh Kota. Di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Dampak Kerusakan
Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rusak sedang, 317 unit rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, hingga aula bupati Pasaman Barat yang mengalami kerusakan ringan.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari mulai 25 Februari hingga 10 Maret 2022.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan warga terdampak antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan keluarga. Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama jajaran dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendarjoni telah berada di lokasi terdampak dan diterima Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi hari ini. (tim)