Gema Khonghucu Apresiasi Gus Yaqut Jabat Menteri Agama

EDITOR.ID, Jakarta,- Js Kristan mewakili Keluarga besar Generasi Muda Khonghucu Indonesia (GEMAKU) mengucapkan selamat bertugas kepada Gus Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama Republik Indonesia.

“Right man on the right place”, kata yang pantas atas dipilihnya Gus Yaqut sebagai Menteri Agama,” ujar Js Tristan kepada EDITOR.ID di Jakarta, Rabu (23/20/2020)

Menurut Js Tristan, tempatkanlah orang-orang sesuai dengan kecakapannya, maafkanlah kesalahan-kesalahan kecil, dan angkatlah orang-orang bijaksana. Begitulah kalimat yang terucap oleh Nabi Kongzi saat ditanya perihal bagaimana mengisi pemerintahan.

“Gus Yaqut adalah sosok yang dikenal plural, tegas, berani, dan diterima semua kalangan lintas agama ini ialah sosok yang tepat untuk diberikan tugas menjaga keharmonisan moderasi beragama di Indonesia yang sudah menjadi tagline Kementerian Agama,” sebut Js Tristan.

“Semoga dengan segala pengalaman serta leadership yang beliau miliki, dapat mengawal dan menjaga amanat agar ‘Bhinneka Tunggal Ika’ tetap tercengkeram erat oleh Sang Garuda,” imbuhnya.

Sementara Alim Sugiantoro ketua penilik demisioner Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban mengatakan, kehadiran Gus Yaqut menjadi pejabat Menteri Agama adalah sebuah oase kegembiraan dan harapan baru.

“Dimana beliau diharapkan dapat membawa angin segar bagi ketidakadilan untuk umat Khonghucu, mulai dari belum adanya dirjen Khonghucu di Kemenag ditambah kisruh soal kelenteng yang ada di Indonesia, terakhir kasus kelenteng Tuban yang diklaim secara sepihak oleh Dirjen Buddha sebagai tempat ibadah agama Buddha,” ujar Alim Sugiantoro.

Prinsip ‘membenarkan nama-nama’; berdamai dengan masa lalu, meluruskan dan merekonstruksi fakta sejarah yang ada agar generasi berikutnya tidak larut dalam kekeliruan pemahaman yang semakin melebar yang memutarbalikan fakta dan sejarah menjadi harapan kami agar dapat terselesaikan dengan baik dan bijaksana.

Memang, lanjut Alim, suara kami bagai setetes gerimis di atas atap Istana yang kadang tak terdengar dan terasakan oleh mereka yang berada di dalamnya.

“Namun semoga dengan prinsip Gus Yaqut yang selalu membela yang lemah seperti Gusdur. Gemaku berharap Gus Yaqut mendengar, merasakan empatinya,” kata Alim Sugiantoro yang terus memperjuangkan kelenteng Kwan Sing Bio.

Js Kristan menyebutkan, kasus kelenteng Tuban yang diklaim secara sepihak oleh Dirjen Buddha sebagai tempat ibadah agama Buddha telah menjadi saksi bisu akan adanya sesuatu hal yang keliru dan arogan yang wajib segera dibenahi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: