EDITOR.ID, London,- Tak disangka jika Carina Citra Dewi Joe yang namanya sempat membuat geger dunia karena menemukan obat Corona ternyata berdarah Indonesia. Nama Carina kini mendunia dan menjadi perbincangan publik setelah risetnya yang fenomenal berhasil menemukan obat Corona dalam waktu cepat.
Padahal selama ini sosok wanita yang akrab disapa Carina Joe ini merupakan salah satu figur kunci di tim industri farmasi Inggris, AstraZeneca. Ia justru sukses ketika meniti karir keilmuan di negeri orang.
Ilmuwan Bioteknologi itu menjadi salah satu sosok di balik kesuksesan AstraZeneca dalam menemukan vaksin corona.
Melansir dari BBC pada Kamis (28/10/2021), ia bahkan akan mewakili tim Oxford AstraZeneca untuk menerima penghargaan Pride of Britain di London, akhir pekan ini.
Selain Carina, ada sosok ilmuwan asal Indonesia lain di tim tersebut, yakni Indra Rudiansyah.
Bedanya, Indra merupakan kandidat PhD di tim tersebut sedangkan Carina Joe sudah mengantongi gelar PhD-nya.
Tak heran, ilmuwan wanita itu menjadi kunci sukses Oxford AstraZeneca dalam memproduksi vaksin yang paling banyak didistribusikan di dunia tersebut.
Ketua Tim Manufaktur, Dr Sandy Douglas menyebut ilmuwan wanita salah satu penemu vaksin corona itu sebagai sosok yang luar biasa.
?Satu hal yang sangat tak biasa tentang apa yang dilakukan Carina adalah dia mengerjakannya sendiri,? ujarnya.
Menurutnya, perusahaan dengan skala manufaktur seperti Pfizer saja tidak akan bergantung pada satu orang karena mereka pasti punya tim berpengalaman yang sangat besar.
Soal totalitas Carina dalam melakukan riset, Douglas juga memberikan pujian kepadanya.
Dia bahkan sempat khawatir dan menyebutnya sebagai bencana jika Carina terpapar virus corona karena ia memerlukannya untuk tetap bekerja.
Carina Joe dikenal ahli dan giat menekuni bidang bioteknologi sejak kuliah S1. Kemudian terus konsisten hingga berhasil meraih gelar PhD di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia.
Sejak dia lulus S1, industri farmasi Australia sudah langsung melirik potensi keilmuan Carina. Sehingga menawarinya magang di sebuah perusahaan.
Perusahaan farmasi tersebut kemudian menawarkan kepada Carina untuk melanjutkan studi hingga meraih PhD di bidang bioteknologi
Kepada Dubes RI untuk Inggris, Desra Percaya, Carina menceritakan ia melanjutkan magang selama tujuh tahun setelah memperoleh gelar PhD.
Kemudian Carina melamar ke postdoc Oxford dan mereka senang dengan latar belakang industri bioteknologi yang ia miliki. (tim)