EDITOR.ID, Jakarta, – Menko Polhukam Mahfud MD disebut I Gede Pasek Suardika pernah kaget ketika melihat daftar nama penerima uang dari kasus korupsi Hambalang. Pasalnya, tak ada nama Anas Urbaningrum sebagai penerima uang dalam dokumen yang disebut Pasek berasal dari KPK tersebut.
Hal itu disampaikannya ketika dia mengaku pernah menerima undangan Mahfud MD untuk membahas perkara hukum Anas Urbaningrum. Mantan anggota Partai Demokrat yang kini Sekjen Partai Hanura, itu mengatakan, pertemuan tersebut merupakam tindak lanjut pasca-berdebat di twitter dengan Mahfud MD. Mahfud saat itu belum menjadi Menko Polhukam.
“Ketika kita tweetwar di Twitter akhirnya beliau ngundang saya. Saya hadirkan bersama Yulianis melihat data itu di kantornya Pak Mahfud, waktu itu beliau belum Menko Polhukam,†ungkap Pasek di Youtube Akbar Faizal Uncensored berjudul “Testimoni Saksi Peristiwa Kriminalisasi Hukum dan Politik SBY terhadap Anas!!”
“Beliau liat sendiri itu semua, kaget dia dilihat siapa-siapa yang terima uang. Nggak ada Anas Urbaningrum di situ, itu dokumen yang ada di KPK itu,†tambah Pasek.
Pasek lebih lanjut bercerita, framing yang dinarasikan terhadap Anas Urbaningrum saat kasus bergulir sangat jauh dari fakta hukum. Satu di antaranya adalah perihal mobil Harrier yang dimiliki Anas Urbaningrum dan dinilai sebagai gratifikasi. Padahal, kata Pasek, Anas memiliki mobil itu sebelum menjadi Anggota DPR.
“Fakta persidangan, fakta-fakta yang ada saksi-saksi yang ada sumbernya dari PT Panahatan, yang PT itu nggak ada kaitan dengan Adhikarya ataupun urusan proyek Hambalang, nggak ada,†ungkap Pasek.
“Tetapi cerita yang benar adalah Mas Anas dapat duit dari SBY setelah terpilih, dikasih hadiah ya sama Pak SBY setelah terpilih menjadi juru kampanye terbaik,†imbuh Pasek.
Uang tersebut, sambung Pasek, kemudian diberikan Anas kepada Nazaruddin. Anas, meminta tolong Nazaruddin untuk membelikan mobil dengan uang yang diberikan SBY. Kekurangan dari pembelian mobil, sambung Pasek, dicicil oleh Anas setiap bulan.
“Uang yang dikasih oleh SBY pada Anas ini sebagian besar, uangnya dikasih Nazar untuk DP, sisanya itu Nazar dulu nalangin, pakailah perusahaan PT Panahatan itu,†ujar Pasek.
Tetapi, lanjut Pasek, karena mobil Harrier itu menjadi keributan akhirnya dijual dan hasil penjualan itu uangnya dikembalikan ke Nazaruddin.
“Jadi duitnya itu sebenarnya minus di Anas,†tutur Pasek.
Selanjutnya soal Hambalang, Pasek menegaskan Anas Urbaningrum sesungguhnya tidak memiliki sangkut paut dengan kasus tersebut. Bahkan, ini diperkuat dengan hasil audit BPK yang menyatakan tidak ada nama Anas dalam kaitan dengan Hambalang.