Jakarta, EDITOR.ID,- Perubahan gaya berpolitik bakal calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto yang lebih terbuka kepada siapa saja dan humanis, mampu merebut dukungan dari berbagai arah, baik kawan maupun lawan politik. Terbukti Prabowo mampu meluluhkan Relawan Pro Jokowi (Projo), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Golkar, PAN.
Dan terbaru Prabowo sukses menggandeng politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko. Bahkan dukungan dari Budiman tak dilakukan secara sembunyi-sembunyi tapi secara terbuka. Budiman mengajak seluruh pendukungnya diantaranya eks PRD bergabung membentuk Relawan Prabowo-Budiman (Prabu) untuk mendukung Prabowo.
Langkah politik Budiman Sudjatmiko dinilai penuh resiko dan menantang arus. Pasalnya partai tempat bernaung Budiman yakni PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres mereka. Budiman Sudjatmiko tentu harus siap mengambil resiko apapun ketika dirinya berbeda pandangan dengan partainya.
Dan ternyata apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi. PDIP sangat murka. Dan paling lambat besok Senin (21/8/20203) Dewan Kehormatan PDIP bakal memberikan sanksi berat bagi Budiman atas aksinya mendukung bacapres Gerindra Prabowo Subianto.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut sanksi itu akan diumumkan DPP PDIP besok. Hasto sangat menyayangkan sikap kubu pro-Prabowo yang melakukan pembajakan terhadap kadernya, Budiman.
Menurut Hasto, kubu Prabowo justru membuktikan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi Pilpres 2024.
“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera,” kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).
“Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan,” lanjut Hasto.
Hasto pun memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan Prabowo dan Budiman itu di Provinsi Jawa Tengah. Hasto mengatakan aksi yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.
Hasto kembali mengungkit kejadian di Pemilu 2019 lalu saat kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung PDIP semakin besar.