Jakarta, EDITOR.ID,- Hanya gara-gara senggolan saat berkendara di jalan seorang pengemudi Calya di Pulogadung, Jakarta Timur mengamuk dan memukuli pengemudi Wuling Confero hingga tewas. Sungguh miris sekali dalam menjaga sikap emosi saat mengemudi di jalan.
Peristiwa di Jalan Metrojaya III, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Usai senggolan pengemudi Calya mengamuk dan terlibat cekcok dengan pengemudi Wuling Confero. Akibat cekcok itu, pengemudi Confero meregang nyawa usai dipukuli.
Dikutip detikNews, insiden itu bermula saat keduanya terlibat kecelakaan di Jalan Mahoni Arah Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, mobil korban, Wuling Confero berpelat B 2891 FKI menabrak mobil pelaku Toyota Calya dengan nomor polisi BH 1566 NS. Ade Ary mengatakan mobil korban menabrak mobil pelaku. Kemudian pelaku sempat mengejar korban.
Korban lalu menghentikan laju mobilnya dan langsung dihampiri pengemudi Calya. Keduanya kemudian terlibat cekcok dan sopir Calya itu memukul korban yang ada di dalam mobil.
“Sesampai di TKP, korban berhenti. Kemudian terjadi cekcok mulut, karena pelaku marah, dengan menggunakan tangan kosong, memukul korban berulang kali dari luar mobil dan posisi korban masih di dalam mobil,” jelas Ade Ary.
“Karena melihat kondisi korban lemah atau tidak berdaya, oleh pelaku dibantu warga sekitar dibawa Ke RS Pertamina Jaya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim identifikasi Restro Jaktim, korban sudah meninggal dunia,” sambung Ade Ary.
Dijelaskan lebih lanjut, korban mengalami luka memar di dahi kiri, pipi kanan dan kiri. Dadanya lecet, serta rahang bawah dan telinga mengeluarkan darah. Korban juga dinyatakan meninggal dunia akibat kekerasan.
Jenazah korban dikirim ke RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri. Tim forensik lalu melakukan visum et repertum (VER) pada jenazah korban.
Pentingnya Jaga Emosi saat Berkendara
Dari insiden ini penting untuk senantiasa menjaga emosi saat berkendara di jalan. Pun saat kecelakaan, harusnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin tanpa perlu mengedepankan tindak kekerasan.
Pakar keselamatan berkendara yang juga instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, aksi road rage atau kekerasan di jalan raya ini memang bisa saja terjadi, dan dapat menimbulkan korban jiwa.
Korban akibat road rage bisa diminimalisir jika pengendara bisa mengantisipasinya. Jusri menyebut, sebaiknya semua pihak pengendara tidak mengedepankan emosi. Sebab, jika mengedepankan emosi tidak akan saling menguntungkan.