EDITOR.ID, Surabaya,- Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur mengkritisi jumlah penduduk miskin dan capaian pertumbuhan ekonomi di Propinsi yang tidak berjalan sesuai target.
Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Yordan M. Batara-Goa menyebutkan, data kemiskinan pada Bulan September 2021 mencapai 11,09 persen. Angka itu meningkat dari periode September Tahun 2019 sampai Maret 2020 yakni sebesar 10,20 persen.
“Bagaimana strategi APBD 2021 untuk mencegah naiknya angka kemiskinan di masa bayang-bayang pandemi Covid-19 yang terus berlanjut?” ujar Yordan M.Batara pada sidang paripurna, Selasa (30/11/2021)
Dalam pandangan umumnya di sidang Paripurna, Fraksi PDI Perjuangan mengkritisi sejumlah indikator pembangunan dikaitkan dengan hasilnya.
Selain soal jumlah angka kemiskinan, Fraksi PDI Perjuangan juga mempertanyakan strategi APBD Jawa Timur pada peningkatan gini ratio pada Maret 2020 pada sisi ketimpangan kelas sosial yang menjadi 11,09 persen atau 4.419,10 ribu jiwa.
Fraksi partai berlambang banteng moncong putih ini juga menyoroti masalah pengangguran terbuka (TPT).
Saat menggelar Sidang Paripurna, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur menyoroti Indikator Kerja Utama (IKU) Pemprov Jawa Timur.
Diantaranya, fraksi ini menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Pada triwulan III tahun 2021 dibanding periode sama tahun sebelumnya (yoy) tercatat 3,23 persen.
Angka itu lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 (yoy) yang membukukan 7,05 persen.
Pihaknya juga menemukan dalam dokumen rancangan KUA TA 2022 pada halaman 24 terkait prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022.
Disebutkan, ada tiga wilayah yang pertumbuhan ekonominya terbilang rendah, yakni Probolinggo 3,8 persen, Bangkalan 3,9 persen, dan Lumajang 4,2 persen.
“Mohon penjelasan saudari gubernur tetang bagaimana langkah strategi untuk memperbaiki keadaan ini,” ujar Yordan M. Batara-Goa.
Menurutnya, sepanjang Agustus 2020 hingga Agustus 2021 TPT di Jawa Timur sangat dinamis dan tidak menunjukkan konsistensi perbaikan yang kontruktif.
“Pada Agustus 2021 TPT mencapai 5,74 persen. Apa saja langkah strategis dalam APBD 2022 ini agar TPT tidak semakin membesar? Mohon penjelasan,” tegasnya.
Fraksi PDI Perjuangan juga menyoroti poin lainnya seperti, indeks theil terkait ketimpangan pembangunan antarwilayah. Sebenarnya sudah membaik, namun sayang belum diikuti peningkatan pertumbuhan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19.
Kemudian indeks gini ratio pada Maret 2020 kembali meningkat menjadi 11,09 persen atau 4.419,10 ribu jiwa. Terakhir yakni kualitas lingkungan hidup yang masih naik turun dari tahun 2014 hingga 2020.
Namun, belum perah sekalipun menyalip capaian 2014 yang sebesar 69,96. Pada tahun lalu, kualitas lingkungan hidup mencapai 67,7. (tim)