Sukarelawan Hilal Merah Indonesia (HILMI) FPI saat mengevakuasi warga di Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/1/2019). (Sumber Foto: HILMI)
EDITOR.ID, Bekasi,- Ada yang berbeda kali ini dari Front Pembela Islam (FPI). Ormas Islam ini ikut berpartisipasi membantu warga korban banjir di Bekasi, Jawa Barat. Bahkan tak segan-segan FPI membantu warga Tionghoa dan non muslim demi rasa kemanusiaan.
Relawan FPI bergerak dengan perahu karet untuk mengevakuasi mereka dari rumahnya yang sudah terendam banjir cukup tinggi.
FPI langsung mengerahkan para volunternya yang tergabung dalam Hilal Merah Indonesia (HILMI) untuk menolong warga yang terdampak banjir di sejumlah lokasi, Rabu (1/1/2019).
Mereka juga terjun ke pemukiman Bekasi Timur tepatnya di depan RS Bhakti Kartini, Margahayu. Kawasan permukiman tersebut mayoritas warganya beretnis Tionghoa. Tempat ini pun tak luput dari uluran tangan FPI.
Salah satu lokasi banjir yang jadi fokus HILMI FPI adalah Daerah Bekasi Timur. Sekretaris Umum FPI Munarman mengatakan, HILMI mengevakuasi warga terdampak banjir di depan RS Bhakti Kartini Margahayu Bekasi Timur.
“Di wilayah itu banyak etnis Tionghoa dan nonmuslim lainnya. Mungkin kami berbeda dengan mereka dalam etnis dan agama, tetapi kami tetap bersaudara sebangsa dan setanah air,” kata Munarman sebagaimana dilansir dari jpnn.com, Rabu (1/1/2019).
Mantan direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu menjelaskan, HILMI menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. “Para sukarelawan HILMI FPI Kota Bekasi dengan menggunakan perahu karet membawa para warga Tionghoa itu ke tempat yang lebih aman,” tambah Munarman.
Menurut Murnarman, FPI tak hanya membantu proses evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Sebab, sukarelawan FPI juga menyalurkan makanan dan bantuan lainnya.
Oleh karena itu FPI juga membuka posko pertolongan bagi warga yang terdampak banjir. Warga Kota Bekasi yang membutuhkan pertolongan bisa berkoordinasi dengan Ketua HILMI FPI Kota Bekasi Aries Ayyash.
Munarman menegaskan, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab selalu berpesan kepada seluruh anggotanya untuk peduli dan berpartisipasi di setiap lokasi bencana. Menurut Munarman, bantuan itu diberikan kepada semua korban tanpa memandang suku dan agama.
“Jangan sekali-kali menganggap musibah yang menimpa saudara kita sebagai beban bagi kita, tetapi itu adalah kewajiban kemanusian,” kata Munarman menirukan pesan Rizieq. (tim)