Semarang,EDITOR.ID, – Hari Pemilihan Umum (Pemilu) tanggal 14 Februari 2024 semakin dekat, kurang dua Minggu lagi pesta demokrasi lima tahunan bakal berlangsung. Dinamika terus saja terjadi, bahkan para calon presiden dan wakil presiden serta calon legislatif terus lakukan kampanye untuk mendulang suara merebut hati calon pemilih.
Meski berita tentang berbagai gesekan politik dan ujaran yang saling menyudutkan dan menjelekkan satu sama lain kian terus beredar di berbagai media sosial, diharapkan upaya saling menjelekkan tersebut bisa dihilangkan.
” Kita patut berbangga bahwa secara umum terlihat rakyat Indonesia telah belajar banyak dari pengalaman dua kali pemilihan umum sebelumnya yang sangat memecah belah, sehingga menyebabkan kawan dan kerabat pergesekan,”ujar Drs Taslim Sahlan Msi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jateng seusai melakukan Deklarasi di Semarang, Selasa (30/1/2024).
Menurutnya, dalam situasi kali ini kasus pergesekan tentang perbedaaan pilihan politik, jangan sampai merusak tali persaudaraan, apalagi sampai terdengar sering berdenging di akar rumput.
Di sisi lain, kita melihat bahwa para elit politik dan tim sukses masih banyak yang belum bisa menahan nafsu, untuk menggunakan politik identitas dan politisasi agama sebagai strategi kampanye.
Ada tokoh yang diberitakan membuat pernyataan, ” Orang beragama X wajib dukung calon C .” Hal mengkhawatirkan lainnya adalah pejabat negara, baik di pemerintahan pusat maupun daerah, yang disinyalir berpihak kepada calon presiden dan wakil presiden tertentu.
” Kondisi ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan rasa ketidakadilan,”tuturnya.
Taslim mengungkapkan, Gerakan Kebangsaan ( Gerbang ) Watugong yang diinisiasi sejak 10 Oktober 2020 oleh Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Tengah bersama 49 organisasi lainnya di Jawa Tengah.
“Dengan tujuan membangun toleransi dan persaudaraan sejati antar umat beragama dan kepercayaan, merasa prihatin terhadap perkembangan situasi sosial politik di Indonesia menjelang hari H pemilu. Resiko perpecahan antar elemen masyarakat dan kerusakan moral sosial sudah membayang,” paparnya.
Oleh karena itu, dengan ini semua komponen pendukung Gerbang Watugong menyampaikan seruan terbuka sebagai berikut :
1. Menyerukan agar seluruh masyarakat saling menghormati perbedaan pilihan politik masing-masing dan tetap menjaga semangat persaudaraan, sebagai sesama warga negara Indonesia dan semua manusia bersama-sama mengawali pemilu agar berjalan jujur, adil, damai dan bermartabat.
2. Menyerukan agar tim sukses, elit politik atau pihak mana pun yang mengampanyekan pilihan politiknya untuk tidak menggunakan strategi politik identitas maupun politisasi agama.