EDITOR.ID, Jakarta,- Perombakan dan perampingan organisasi birokrasi di pemerintahan sudah dimulai. Diawali dari Kantor Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tujuh pejabat yang selama ini menduduki jabatan struktural kemungkinan akan dialihkan untuk menjabat posisi yang bersifat fungsional.
Menteri BUMN Erick Thohir akan memangkas jumlah deputi kementerian menjadi 3 posisi jabatan.
Saat ini, Kementerian BUMN memiliki 7 jabatan kedeputian. Konon pejabat yang selama ini menduduki posisi struktural di Deputi akan digeser ke posisi operasional fungsional. Dia akan ditempatkan di jajaran direksi BUMN agar keahlian dan kemampuan mereka bisa langsung difungsionalkan untuk memajukan kinerja perusahaan pelat merah.
Dalam keterangan resmi Kementerian BUMN dijelaskan, saat ini kementerian telah memiliki dua Wakil Menteri BUMN yang memiliki pos pekerjaan masing-masing. Terkait pemangkasan deputi ini kajian (review) akan segera dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyederhanaan birokrasi.
Kementerian sendiri juga telah melakukan perombakan jajaran di Kementerian BUMN untuk mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien.
“Alhamdulillah, saya dan kedua Wakil Menteri sudah bertemu dengan semua Pejabat Eselon I secara langsung dan menjelaskan mengenai restrukturisasi ini. Sebetulnya hal ini adalah bagian dari Tour of Duty. Dari korporasi mengerti mengenai birokrasi, seperti Pak Kartika dan Pak Budi Sadikin. Begitu juga dari birokrasi harus mengerti permasalahan di korporasi, seperti yang dijalankan hari ini,” kata Erick dalam keterangannya, Selasa (18/11/2019).
Erick menjelaskan, pihaknya mengelola aset Rp 8.200 triliun. Maka itu, ia memerlukan tim yang kompak dan diisi orang yang bukan hanya cerdas tapi punya akhlak yang baik.
“Untuk mengelola asset sebesar Rp 8.200 triliun itu, saya perlu teamwork yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik,” kata Erick.
“Saya akan berupaya sedemikan rupa agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat. Mereka yang sudah berkeringat dan masih mau berkeringat dan memiliki akhlak yang baik, juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi negeri ini, di sini. Yang penting, akhlaknya baik,” jelas Erick. (tim)