EDITOR.ID, Jakarta,- Perjuangannya sembilan bulan berjibaku memenangkan Joko Widodo tidak sia-sia. Keringatnya kini terbayar. Itulah yang terjadi pada mantan Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019, Erick Thohir. Ia akhirnya dipanggil Presiden terpilih Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Tidak tanggung-tanggung konon kabarnya ia akan menjabat sebagai menteri prestise, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pengusaha nasional ini akhirnya merapat ke Istana dengan mengenakan kemeja putih.
Erick Thohir menjadi salah satu sosok yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Senin (21/10/2019) siang, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Bos Mahaka Group ini tiba di Kompleks Istana sekitar pukul 11.12 WIB.
Nama Erick sebagai calon menteri Jokowi pada Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024 mendatang, sudah santer terdengar. Banyak daftar calon menteri yang beredar di masyarakat memuat nama Erick.
Salah satunya daftar nama yang beredar pertengahan Juli 2019. Dalam daftar itu, nama Erick ditulis menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
Namun Erick membantah dia akan jadi Menpora. Meski Erick mengaku belum mengetahui posisi menteri apa yang akan ditempatinya.
Setelah bertemu dengan Jokowi, Erick memberikan pernyataan pers menyampaikan hasil pertemuan. Erick mengatakan, dalam dialog dengan Jokowi, dirinya mendapatkan masukan terkait visi dan rencana kerja yang akan dilakukan untuk lima tahun ke depan.
“Beliau detil memaparkan rencana kerja beliau, ini adalah KPI. Dalam pidato ada lima visi yang disampaikan, di mana kalau kita lihat nomor tiga soal pembenahan birokrasi. Kalau saya melihatnya, jabatan ini bukan eforia, tapi sebuah amanah yang menurut saya sangat-sangat berat untuk dijalankan,” kata Erick.
Erick juga menyampaikan, Jokowi meminta semua menteri untuk menandatangani pakta integritas. “Dan dalam pidato, beliau bilang akan copot menteri yang tidak bisa jalankan KPI. Ini bukan jabatan yang wah, tapi justru ini hal yang berat,” tambah Erick.
“Saya rasa kalau masalah posisi seyogyanya presiden yang umumkan. Yang penting interview masing-masing calon menteri cukup lama karena beliau sangat detail mem-breakdown rencana kerja beliau,” ujarnya.