Dari larangan itulah, masyarakat Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol identitas karena warna buah tersebut memiliki kesamaan dengan warna bendera Palestina.
Pada 1993, Israel mencabut larangan terhadap bendera Palestina, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo (Oslo Accords) yang mensyaratkan pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestinian Liberation Organization/PLA).
Perjanjian pertama mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Bendera Palestina diterima sebagai simbol Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan Tepi Barat.
Pada 2007, tepat setelah Intifada Kedua, seniman Khaled Hourani menciptakan istilah The Story of the Watermelon melalui sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestine. Sejak itu, buah semangka sebagai simbol identitas Palestina makin populer di seluruh dunia.
Semangka simbol pengganti bendera Palestina
Ketika Israel berhasil mengambil alih bagian barat dan Gaza dan menguasai bagian timur Yerussalem. Eilayah tersebut oleh Pemerintah Israel dijadikan pengibaran bendera Palestina sebagai bentuk pelanggaran pidana.
Untuk menghindari sanksi bagi warga Palestina, kemudian dipergunakanlah buah semangka.
Alasannya, karena ketika dibelah, buah tersebut menampilkan warna-warna pada bendera Nasional Palestina, yakni merah, hitam, dan hijau.
Sekitar 1980 pada waktu itu Israel tak hanya melarang bendera Palestina terus berkibar, bahkan melukis dengan warnanya pun dilarang. Pemerintah Israel pernah menutup pameran di 79 Galeri yang terdapat di Ramallah.
Pameran itu menampilkan karya seniman seperti Anani, Issam Badrl, dan Sliman Mansour.
Hal tersebut terungkap oleh Mansour pada The National pada 2021 silam.
Mansour mengatakan, petugas keamanan Israel akan menyita, sekalipun ia hanya menggambar bunga dengan warna tersebut.
Kemudian Israel mencabut larangan terkait bendera Palestina pada tahun 1993, sebagai bagian dari perjanjian Oslo.
Perjanjian Oslo adalah perjanjian resmi pertama yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung beberapa dekade.
Dalam perjanjian tersebut, mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina. Bendera Israel dianggap mewakili Otoritas Palestina yang akan mengelola Gaza dan Bagian Barat.
Melansir. New York Times, usai perjanjian Oslo, media tersebut mengulas kembali terkait peran Semangka sebagai pengganti bendera Palestina selama larangan berlaku.