Editor.ID – Surabaya, Upaya Pemprov Jatim dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kemaritiman terus dikerjakan.
Salah satu langkahnya adalah dengan menyambut program kerjasama United Kingdom (UK)-Indonesia Skills for Prosperity Programme. Program yang digagas Pemerintah Inggris di bidang kemaritiman tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kualifikasi SDM di Jatim.
Menanggapi program kerjasama tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak berharap agar program tersebut mampu meningkatkan kualitas dan kualifikasi SDM di Jatim.
Terlebih, sebut Emil Dardak, Jatim merupakan salah satu provinsi dari 4 provinsi di Indonesia yang dipilih dalam kerjasama program tersebut. Dimana, kerjasama itu didukung penuh oleh Pemerintah Inggris dan International Labour Organization (ILO).
“Program ini mulai di launching sejak November bulan lalu dan akan berlangsung hingga tahun 2023. Dan kerjasamanya akan difokuskan pada pengembangan keterampilan SDM,†ungkap Emil sapaan akrab Wagub Jatim pada acara Launch UK-Indonesia Skills for Prosperity Programme Surabaya, di Hotel Sheraton, Surabaya, Selasa (18/2/2020).
Emil menjelaskan, Jawa Timur khususnya Surabaya sebenarnya adalah icon besar bidang kemaritiman. Dimana, unit militer berbasis kelautan berada di Surabaya. Disamping itu, dalam pembangunan tol laut yang merupakan program spesifik Presiden Jokowi untuk memfasilitasi logistik keluar Jawa terdapat 19 trayek yang melewati Tanjung Perak, Surabaya.
“Hal ini menunjukkan betapa pentingnya maritim bagi Jatim, serta pada saat yang sama ini juga menunjukkan betapa pentingnya Jatim untuk sektor maritim di Indonesia,†tutur mantan Bupati Trenggalek ini.
Untuk itu, dipilihnya Jatim sebagai salah satu pusat pengembangan kerjasama dengan pemerintah Inggris di bidang maritim ini merupakan langkah yang tepat. Dirinya optimis bahwa program tersebut bisa tercipta keunggulan kompetitif yang mengintegrasikan sektor maritim dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Tentunya untuk membangun SDM sebagai investasi dalam pembangunan,†imbuhnya.
Untuk implementasinya di Jawa Timur sendiri, Emil menyebutkan akan dikerjasamakan dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dimana, kedua universitas tersebut memiliki kompetensi di bidang ilmu kelautan.
Namun demikian, dirinya berkeinginan agar implementasi tersebut juga mampu memperkuat profesi kelautan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Harapannya, agar para lulusan SMK bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi khususnya di PPNS ataupun ITS. Apalagi saat ini, jurusan SMK hampir 2/3 nya adalah komputer jaringan dan teknik otomotif yang dikhawatirkan ketersediaan tenaganya akan over supply.