Jakarta, EDITOR.ID,- Ahli keuangan internasional yang hampir puluhan tahun malang melintang di lembaga keuangan internasional Peter F Gontha menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Presiden yang mencetak sejarah sebagai pemimpin negara satu-satunya yang sukses menurunkan Utang Luar Negeri Indonesia.
Mantan Vice President Citibank ini membenarkan Presiden Jokowi berutang Rp1.644 triliun. Tetapi dibalik itu yang publik selama ini tak dipahami, Jokowi sukses membayar utang Rp1.628 Triliun.
“Artinya utang luar negeri Presiden Jokowi yang real adalah cuma Rp16 triliun dalam 4 tahun kepemimpinannya,” sebut Peter F Gontha.
Bandingkan dengan utang peninggalan SBY selama 10 tahun yang mencapai Rp 2.608,80 Triliun.
Mengapa Era SBY utangnya demikian besar? Karena utang luar negeri tersebut digunakan untuk mensubsidi BBM Rp 300 triliun per tahun.
Belum lagi rente yang dicatut broker minyak Petral di Singapura. Kedua kanker tersebut telah dipotong Jokowi.
Peter sempat berkarir di kantor cabang Citibank di beberapa kota di berbagai negara, antara lain Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), Athena (Yunani), hingga New York (Amerika Serikat). Hingga puncaknya ia menjabat sebagai petinggi di Citibank dan American Standard Bank.
Pernyataan mantan petinggi Citibank itu sekaligus membungkam fitnah dan ketidaktahuan haters yang menyebarkan propaganda di media sosial. Haters itu memfitnah Jokowi dengan tudingan selama ini membuat Indonesia ketiban utang raksasa.
“Bayangkan…utang Indonesia hampir mencapai Rp 5.000 Triliun (lima ribu trilyun),” demikian komentar sejumlah orang yang selama ini tidak suka dengan kepemimpinan Presiden Jokowi dan termakan isu bodoh dan hoaks.
Propaganda kelompok oposan anti Jokowi menjual kampanye negatif untuk mendiskreditkan Presiden dengan narasi mengarang bahwa Jokowi memiliki beban utang luar negeri Rp5.000 triliun. Propaganda hoax ini disebarkan secara massif di media sosial baik di youtube maupun twitter.
Banyak yang termakan isu tak jelas tersebut. Salah satu yang termakan isu ini adalah sopir Grabcar di Bekasi. Ia memaki-maki Jokowi melalui media sosial.
Juga ada yang termakan isu seorang advokat di Cikampek, Elyasa SH. Sang advokat ini mengumbar kebencian terhadap Jokowi dengan menulis utang negara Rp 5.000 T tadi.
Tohir, seorang da’i di Lampung – teman Elyasa di Yogya – melakukan hal sama. Indonesia, menurutnya, akan bangkrut di tangan Jokowi karena utang yang sundul langit.
Benarkah demikian?
Peter F. Gontha menyodorkan data dan fakta bahwa Indonesia di era Jokowi tidak akan bangkrut bahkan akan melejit perekonomiannya, karena Jokowi bukan penumpuk utang. “Malah, dialah presiden yang menurunkan utang Indonesia,” sebut lulusan Praehap Institute Belanda itu.