Ekonomi Indonesia Tidak Sedang Baik-Baik Saja, Kelas Menengah Terpuruk Ancaman PHK

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka-bukaan soal jumlah kelas menengah yang turun kasta. Penurunan ini karena tertekan oleh kenaikan harga atau inflasi yang sempat tinggi. Ditambah tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) perusahaan berbasis bisnis konvensional. Karena industri sedang mengalami transformasi ke new industry berbasis digital.

Ilustrasi Pengangguran

“Kemudian juga indikator misalnya semen nasional yang rata-rata biasanya tumbuh 2,5% ya, itu hanya 2,2%. Padahal dia menunjukkan pergerakan di sektor bangunan masyarakat,” papar Tauhid.

Indeks Pembelanjaan di Bawah 50

Purchasing Managers Index (PMI) merupakan salah satu indikator ekonomi terpenting yang selalu menjadi sorotan para ekonom dan analis keuangan, termasuk Tauhid.

Sebab indeks ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi sektor manufaktur yang secara tidak langsung arah dan kekuatan ekonomi secara keseluruhan.

PMI Manufaktur memiliki rentang nilai antara 0 hingga 100, di mana angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi atau pertumbuhan sektor manufaktur, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau penurunan aktivitas.

“Purchasing Manajer Index (PMI) yang di bawah 50 menunjukkan barang yang dibeli lebih banyak, terutama sektor industri ya, lebih banyak daripada barang yang dijual sehingga indikatornya di bawah 50,” katanya.

Penurunan Permintaan Kredit

Lebih lanjut, Tauhid mengatakan penurunan daya beli masyarakat juga terlihat dari sektor keuangan, terutama pengajuan kredit. Sebab indikator ini secara langsung menunjukkan keinginan masyarakat untuk berbelanja.

“Penurunan kredit itu di Agustus itu persentasenya minus 0,09. Bahkan year on year-nya kreditnya itu turun di Agustus tuh 11,4%, pada di Juli itu 12,4%, jadi laju kreditnya memang turun,”

“itu menunjukkan dari sisi demand, terutama daya beli di bulan ini memang terkontraksi sehingga terjadi deflasi selama beberapa bulan,” tambahnya.

Sri Mulyani Ungkap Biang Kerok Kelas Menengah Turun Kasta

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jumlah kelas menengah yang turun kasta. Bendahara Negara itu menyebut penurunan kelas menengah terjadi karena tertekan oleh kenaikan harga atau inflasi yang sempat tinggi.

“Penurunan kelas menengah biasanya karena inflasi. Dengan inflasi tinggi, maka garis kemiskinan naik, mereka tiba-tiba akan jatuh ke bawah,” kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2024).

Meski sebagian kelas menengah turun, Sri Mulyani menyebut ada juga kelompok miskin yang naik menjadi kelompok menuju kelas menengah atau aspiring middle class.

“Jadi dalam hal ini kita melihat adanya dua indikator, yang miskin naik, tapi yang kelas menengah turun,” tuturnya.

Sri Mulyani melihat ekonomi saat ini telah mengalami transformasi. Meski banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di suatu sektor, ia menyebut banyak lapangan kerja terbuka di sektor lainnya.

“Menurut statistik, 11 juta lebih dalam 3 tahun terakhir angkatan kerja baru atau lapangan kerja baru terbuka, tapi ada PHK. Jadi ini semuanya harus dilihat secara keseluruhan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: