Artinya: “Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah, begitupun tidak ada amal ibadah pada hari itu yang lebih disenangi oleh Allah, daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari (di awal bulan Dzulhijjah). Maka, perbanyaklah membaca tahlil (Lailaha illallah), takbir (Allahu Akbar) dan mengingat Allah. Karena ia merupakan hari-hari tahlil, takbir, dan dzikir kepada Allah. Dan sesungguh, berpuasa satu hari di hari itu bisa menyamai (pahala) puasa selama satu tahun, amal yang dilakukan pada hari itu dilipatgandakan menjadi tujuh ratus lipat ganda.” (Syekh Abdul Hamid al-Maki, Kanzun Najah was Surur, [Bairut: Darul Hawi, Lebanon, 2009], halaman 279).
Secara garis besar dan melihat mana yang tampak dari penjelasan di atas, maka umat Islam dianjurkan membaca tahlil, takbir dan berzikir kepada Allah dengan sighat apa saja tergantung yang ingin mereka baca. Hanya saja, menurut Syekh Abdul Hamid al-Maki, ada bacaan-bacaan tertentu yang sangat dianjurkan melebihi bacaan zikir secara umum. Adapun lafalnya, yaitu:
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ الدُّهُوْرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ النَّبَاتِ وَالشَّجَرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا اِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ.
Lâilâha illallâh adadad duhur, lâilâha illallâh adada amwâjil buhuri, lâilâha illallâh adadan nabâti was sajari, lâilâha illallâh adada qathri wal mathar, lâilâha illallâh adada lamhil uyuni, lâilâha illallâh khairun mimma yajmaun, lâilâha illallâh min yaumina hadza ila yaumi yunfakhu fis sur.
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah sepanjang hitungan waktu, tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak lautan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak tumbuhan dan pepohonan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak kedipan matan, tiada Tuhan selain Allah lebih baik dari segala apa yang mereka kumpulkan, tiada Tuhan selain Allah sejak hari ini hingga ditiupnya sangkakala.”
Manfaat dan Keutamaannya
Adapun faedah dan keutamaan dari amalan di atas, Syekh Abdul Hamid al-Maki menjelaskan, siapa saja yang membiasakan diri membaca bacaan di atas sebanyak sepuluh kali di setiap hari pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka semua dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah swt, baik dosa yang sudah berlalu maupun dosa yang akan datang. Ia mengatakan:
مَنْ قَالَ فِي عَشْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ الدُّهُوْرِ الخ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ