Duit Briptu Hasbudi Diisukan Mengalir ke Seorang Jenderal, Ini respon Kapolda Irjen Daniel

EDITOR.ID, Kaltara,- Bisnis gelap Briptu Hasbudi, sosok polisi bintara yang sukses jadi pengusaha kaya raya (crazy rich) menggegerkan warga Kalimantan Utara. Konon kabarnya Briptu Hasbudi menyetor keatas. Hasil penyelidikan polisi menemukan aliran dana ke beberapa pihak.

Isu liar pun menyeruak. Konon kabarnya Briptu Hasbudi juga sering menyetor “jatah preman” ke seorang Jenderal.

Mendengar ada isu seorang Jenderal disebut terima duit dari Briptu Hasbudi, Kapolda Kalimantan Utara Irjen Daniel Aditjaya langsung merespons isu liar tersebut.

Kapolda menyebut anak buahnya masih bekerja mencari tahu siapa penerima duit dari Briptu Hasbudi.

“Mengenai itu, tergantung dari pengembangan dan hasil penyelidikan. Saat ini yang masih kami lakukan, yakni penyelidikan tindakan awal,? ujar dia kepada wartawan, Selasa (10/5/2022)

Ditegaskan Kapolda bahwa penyidik Polda Kalimantan Utara (Kaltara) masih menelusuri aliran dana dari Briptu Hasbudi yang disebut mengalir ke sejumlah pihak.

Namun, sampai saat ini belum diketahui pasti siapa yang menerima duit haram Briptu Hasbudi.

Di kalangan masyarakat beredar isu bahwa sosok penerima duit itu merupakan seorang jenderal polisi.

Dirreskrimsus Polda Kaltara AKBP Hendy F Kurniawan menambahkan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.

Perwira menengah Polri ini memastikan siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut akan ditindak, sekalipun sosok itu adalah seorang jenderal.

“Ketika disebut seseorang (penerima uang) itu jenderal, kami harus lakukan langkah verifikasi terlebih dahulu. Kami tidak bisa asumsi begitu saja, karena harus melalui serangkaian proses dan pemeriksaan rekening,? kata dia.

Mantan Kapolres Karawang ini mengatakan timnya masih mendalami dugaan tersebut. Dia menyebut apabila benar seorang pejabat sudah menerima duit dari Briptu Hasbudi, pasti bakal diproses hukum.

“Kalau emang terbukti dan berkaitan tentang kewenangan seorang pejabat, memuluskan kepentingan tersangka, maka tentu akan muncul pidana baru, seperti korupsi dan gratifikasi,” tegasnya.

Untuk bisa mengungkap dugaan aliran dana Briptu Hasbudi ke seorang jenderal, penyidik Polda Kaltara masih mendalami sejumlah rekening bank.

“Kami percaya kejahatan akan meninggalkan jejak. Aliran dana saat ini masih kami proses, perlu pendalaman dan akan kami lihat ke depan seperti apa prosesnya,” ucapnya.

Mantan Kapolres Karawang ini mengatakan timnya masih mendalami dugaan tersebut. Dia menyebut apabila benar seorang pejabat sudah menerima duit dari Briptu Hasbudi, pasti bakal diproses hukum.

“Kalau emang terbukti dan berkaitan tentang kewenangan seorang pejabat, memuluskan kepentingan tersangka, maka tentu akan muncul pidana baru, seperti korupsi dan gratifikasi,” tegasnya.

Untuk bisa mengungkap dugaan aliran dana Briptu Hasbudi ke seorang jenderal, penyidik Polda Kaltara masih mendalami sejumlah rekening bank.

“Kami percaya kejahatan akan meninggalkan jejak. Aliran dana saat ini masih kami proses, perlu pendalaman dan akan kami lihat ke depan seperti apa prosesnya,” ucapnya.

Sebelumnya Penyidik Polda Kaltara sendiri telah menetapkan Briptu Hasbudi sebagai tersangka kasus tambang emas liar di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan.

Sejumlah aset yang diduga kuat milik Briptu Hasbudi turut diamankan sebagai barang bukti. Teranyar, sebuah mobil Toyota Fortuner yang diberikan Briptu Hasbudi kepada seseorang disita polisi.

“Mobil ini baru kami temukan tadi malam di Tanjung Selor, akan tetapi orangnya tidak kami temukan. Mobil ini adalah milik HSB yang sudah diberikan kepada seseorang. Seseorang ini harus kami pastikan, tidak boleh berasumsi,” ungkap Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya.

Polisi juga menyita tiga jam tangan mewah merek Bradley sebagai barang bukti.

“Harganya kami belum bisa pastikan, yang jelas ini mahal,” ujarnya.

Tiga ekskavator yang sempat beroperasi di lokasi tambang emas ilegal milik Briptu Hasbudi dan dua unit truk juga turut diamankan.

“Per unit ekskavator ini ditaksir Rp 2,5 miliar. Truk sekitar Rp 500 juta,” sebut Irjen Daniel soal nominal aset milik Briptu Hasbudi yang sudah disita polisi tersebut.

Kapolda juga memperlihatkan barang bukti dua kotak yang berisi senjata api semiotomatis di dalamnya dan sekitar 200 amunisi turut diamankan.

“Kami juga menyita DVR (digital video recorder) karena ada bukti petunjuk yang kami temukan berisi rekaman gudang sianida diduga milik HSB. Ada laptop juga yang akan kami analisis isinya apabila berkaitan dengan yang telah kami tersangkakan,” bebernya.

Sebelumnya, penyidik Polda Kaltara menyita aset Briptu Hasbudi lainnya, yaitu sebuah mobil Toyota Alphard dan Honda Civic.

Hingga Senin (9/5) pagi, polisi juga telah mengamankan 11 speedboat diduga milik Briptu Hasbudi yang digunakan sebagai alat ataupun hasil dari kejahatannya.

“Sebelas unit speedboat ini kami temukan secara bertahap di tempat yang berbeda-beda dengan kondisi kunci hilang dan baling-baling dicabut yang diduga sengaja untuk menghambat proses penyidikan,” beber jenderal bintang dua itu. (antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: