EDITOR.ID, Jakarta,- Diam-diam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan aktif bergerilya membuka komunikasi politik dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bentuknya? Anies memberikan ucapan selamat kepada putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu yang berulang tahun ke-43.
Perhatian Anies kepada AHY memunculkan sinyal dan spekulasi politik. Akankan Anies “memanfaatkan” Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya menuju pertarungan Pilpres 2024 dengan menggandeng AHY?
Melalui video singkatnya, Anies mengucapkan selamat kepada mantan kompetitornya saat Pemilihan Gubernur 2017 lalu. AHY dan Anies diketahui pernah menjadi rival di Pilgub DKI 2017. Kala itu, AHY kalah di putaran pertama sementara Anies akhirnya menduduki kursi gubernur. Setelah bertemu, AHY menyebut Anies sebagai sahabat.
“Mas AHY yang saya hormati, yang saya banggakan, selamat milad,” kata Anies, Selasa (10/8/2021).
Anies mendoakan AHY agar selalu diberikan kesehatan dan dimudahkan didalam menjalankan amanat yang besar dan penting ini.
“Insyaallah selalu dalam kemudahan, selalu dalam ridho dari Allah di setiap langkahnya,” kata Anies.
Hasil survei terbaru Indostrategic menempatkan Anies Baswedan-AHY menjadi pasangan paling tinggi keterpilihannya yakni mencapai 20,25 persen.
Baru kemudian di urutan kedua ada Prabowo Subianto dan Puan Maharani dengan perolehan 14,6 persen.
Pada 6 Mei 2021 silam, Agus Harimurti Yudhoyono bersafari politik, menggelar temu kangen dengan Anies Baswedan. Pada pertemuan itu, AHY menyatakan dukungan Partai Demokrat terhadap pemerintahan yang dikomandoi Anies.
AHY berpendapat, menjadi pemimpin di masa pandemi merupakan kondisi sangat berat. Untuk itu, menurut AHY apapun kinerja Anies saat ini patut diberikan apresiasi.
“Sebetulnya sudah rindu juga temu kangen sama Mas Anies ini karena beliau juga adalah sahabat diskusi sejak dulu. Dan tentunya saya apresiasi segala kerja yang dilakukan Pak Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta yang kita tahu menghadapi tantangan kepemimpinan yang sangat kompleks di masa krisis pandemi COVID-19 ini,” kata AHY usai pertemuannya dengan Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 6 Mei 2021 silam.
AHY menuturkan dia dan Anies terus bersahabat seusai kompetisi Pilgub DKI 2017. Silaturahmi keduanya bukan hanya saat ini.
“Mas Anies itu juga selalu mengatakan bahwa dalam demokrasi yang sehat, kita harus terus bersahabat dalam menyampaikan gagasan,” ucapnya.
“Tentu kami bersahabat. Pernah satu masa kita berkompetisi, tetapi begitu selesai kembali kita bersahabat,” sambung AHY.
AHY dan Anies adalah dua dari sekian tokoh yang kerap muncul dalam survei capres 2024. Lalu, apakah keduanya membahas kontestasi Pilpres 2024 mendatang di momen temu kangen ini?
AHY membantah pertemuannya membahas Pilpres. Mantan tentara ini mengaku pertemuan kali ini tak lain silahturahmi serta diskusi demi memperkuat bangsa Indonesia.
“Belum, kita tidak berbicara ke sana ya, kita ini sama-sama sedang menjalankan amanah, beliau mendapatkan amanah rakyat Jakarta menjadi gubernur selama 5 tahun, saya juga mendapatkan amanah menjadi ketua umum Partai Demokrat selama 5 tahun juga,” bantah AHY.
“Artinya, tidak ada pembicaraan sampai politik praktis yang terlalu jauh, kami hanya ingin meyakinkan bahwa dalam situasi negeri yang membutuhkan kehadiran kita semua, negara hadir, pemerintah hadir, partai politik dan semua elemen bangsa juga harus hadir, itulah diskusi kita tadi,” imbuhnya.
AHY memaparkan selama pertemuan dengan Anies, banyak topik-topik yang menjadi materi diskusi.
Ia berharap, diskusi seperti ini akan terus berjalan ke depannya. Terlebih lagi, imbuhnya, berdiskusi dengan Anies merupakan peristiwa yang cukup dinantikan. Sebab, Anies dianggap sebagai teman diskusi.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyebut pertemuan AHY dengan Anies memang terkesan seperti untuk Pemilu 2024. Namun menurutnya, dugaan serupa juga bisa berlaku jika AHY bersilaturahmi dengan figur pimpinan lainnya seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Hemat kami hal yang sama juga akan berlaku jika bersilaturahmi dengan Gubernur Jawa Barat Kang Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Mas Ganjar Pranowo, karena kesemua mereka adalah figur-figur pemimpin muda yang dikehendaki masyarakat untuk tampil pada Pemilu 2024 nanti,” jelasnya.
Kamhar mengatakan pertemuan itu sebagai silaturahmi antara AHY dan Anies yang akhirnya disebut sebagai nostalgia. Namun demikian, Kamhar menilai pertemuan kemarin memang terlihat lebih spesial. Mengapa?
“Menjadi spesial pertemuannya karena keduanya adalah figur pemimpin muda yang menjadi preferensi publik sebagaimana tercermin pada berbagai hasil survei,” ucap Kamhar.
Lantas benarkah pertemuan kemarin membuka peluang berduet AHY dengan Anies di Pilpres 2024? Kamhar menyebut saat ini pihak Partai Demokrat belum memikirkan sampai sejauh itu. Dia menyebut Partai Demokrat masih fokus pada konsolidasi internal partai.
“Saat ini Partai Demokrat masih fokus pada konsolidasi internal dan terus menyerap aspirasi rakyat untuk diperjuangkan,” tuturnya. (tim)