“KBRI Nairobi juga akan memfasilitasi pertemuan business forum antara pengusaha Indonesia-Kenya dan antara pengusaha Indonesia-Somalia,” tutur Hery Saripudin.
Lebih jauh Dubes Hery Saripudin menjelaskan bahwa target dari pertemuan business forum ini antara lain untuk mix and match, membuka peluang ekspor produk Indonesia, serta peluang kerja sama lainnya, termasuk joint ventures.
Hingga membahas mengenai hambatan-hambatan perdagangan antara Indonesia dengan Afrika Timur.
“Disamping kegiatan terkait TEI ke-37, tim KBRI Nairobi juga memfasilitasi dialog antara pemerintah Kota Surabaya dengan pemerintah Mombasa County untuk mengarah pada skema kerjasama Sister Cities,” paparnya.
Kedua kota ini memiliki banyak kesamaan, antara lain sama-sama merupakan kota Pelabuhan, merupakan sentra ekonomi penting di masing-masing negaranya, memiliki populasi kalangan muda yang besar dan memiliki budaya yang beragam.
Sekilas hubungan ekonomi Indonesia dan Kenya
Sampai saat ini, hubungan ekonomi Indonesia dengan empat negara akreditasi KBRI Nairobi sangat dinamis dan memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan. Secara umum, neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara tersebut surplus, kecuali dengan Republik Demokratik Kongo.
Namun demikian masih terdapat kendala-kendala yang menjadi penghambat hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara Afrika Timur. Antara lain, kurangnya informasi di antara pengusaha Indonesia mengenai peluang usaha di Afrika Timur, dan masih adanya regulasi-regulasi yang menghambat pergerakan orang dan barang.
Untuk itu KBRI Nairobi terus mendorong upaya-upaya penyelarasan peraturan dan standarisasi produk antara Indonesia dengan keempat wilayah akreditasi KBRI Nairobi demi mengurangi hambatan atau barrier perdagangan yang ada.
Hal-hal yang dilakukan KBRI antara lain dengan mendorong perjanjian bebas visa diplomatik dan dinas serta pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Kenya.
Selain itu KBRI juga mendorong kerja sama antar lembaga strategis seperti antara BPOM dengan Kenya Food and Drugs Agency dan Memorandum of Understanding (MoU) antara KADIN Indonesia dengan Kadin Kenya (KNCCI) awal tahun ini.
Komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke negara-negara tersebut antara lain mencakup produk-produk seperti: Minyak (mentah maupun olahan), Kertas, Besi dan Baja, Obat-obatan, Produk-produk Kimia, Ikan-ikanan, Pakaian dan Aksesoris, Plastik, dll,
Sedangkan dari keempat negara tersebut, Indonesia mengimpor produk-produk seperti: Biji Coklat, Kopi, Teh, Kulit, Tembakau, Alas kaki (Sepatu & Sendal), Bahan bakar & Minyak, Tembaga, Biji-bijian, Buah-buahan, Kayu, Mesin listrik, Kapal, Perahu, dll.