EDITOR.ID, Jakarta,- Desas desus Calon Kapolri makin santer dibicarakan mendekati akhir Desember 2020, dimana Kapolri Idham Aziz akan Pensiun Januari 2021. Bahkan kini telah mengerucut dua nama. Dari kalangan muda dan dari kalangan senior.
Kabar soal pengganti Jenderal Idham Aziz makin mengerucut, yang tadi ada banyak nama-nama kini hanya dua nama yang akan diajukan ke Presiden RI Jokowidodo.
Kompolnas telah mengantongi dua nama yang akan dijadikan calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz yang akan pensiun 2021 bulan depan.
Menurut Kompolnas awal Januari 2021 nama calon Kapolri akan diumumkan ke Publik, selanjutnya diajukan ke DPR-RI oleh Presiden.
Namun hingga kini Kompolnas belum menyebut siapa dua nama itu.
Namun sumber kuat EDITOR.ID mengungkapkan bahwa ada dua calon yang akan dibawa ke istana. Pertama berasal dari kalangan senior yakni Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dari Akpol Angkatan 88.
Dan yang kedua calon dari kalangan muda yakni Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dari Akpol Angkatan 91.
1. KOMJEN POL BOY RAFLI AMAR
Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. gelar Datuak Rangkayo Basa saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Jenderal Boy Rafli pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan POLRI (Waka LEMDIKLAT POLRI)
Boy juga pernah menjabat sebagai Kapolda Papua. Kemudian Kapolda Banten.
Di kalangan wartawan nama Boy sangat dikenal sebagai juru bicara terbaik Polri. Ia pernah menjabat posisi sebagai Kepala Divisi Humas Polri menggantikan Irjen Pol Anton Charliyan yang dipromosikan menjabat sebagai Kapolda Jabar.
Boy sebelumnya menjabat Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri (Karopenmas Divisi Humas Polri)
Boy Rafli Amar menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian (AKABRI Kepolisian) dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi).
Pada tahun 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi). Ketika berpangkat Kolonel Polisi pada tahun 1999, dia ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV.
Salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Boy pernah menangani kasus terorisme bom Bali. Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top.
Boy juga menangani kasus Ustaz Abu Bakar Baa’syir, ketua pesantren Ngeruki Solo yang dulu membaiat orang-orang atau pelaku-pelaku bom Bali.