Terlahir sebagai anak seorang diplomat, Dieny Tjokro, sapaan akrabnya- tidak tumbuh sebagai pribadi yang manja. Sejak masa sekolah selalu aktif mengikuti kegiatan, mulai menjadi anggota OSIS, menjadi anggota paduan suara, dan mengikuti kesenian menari.
Bahkan, putri sulung pasangan Moch Dimmyati Moesanip dan Zubaeda Thamrin ini pernah mendapat penghargaan sebagai siswa terbaik di Kota Madya Bogor.
Demikian juga saat melanjutkan ke jenjang perkuliahan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Dieny Tjokro aktif dalam organisasi mahasiswa. Wanita kelahiran Paris 3 Januari 1954 ini dipercaya menjadi Ketua Kesenian Senat Mahasiswa dan juga Wakil Ketua Dewan Kesenian Mahasiswa tingkat universitas.
Perkembangan masa remaja di dunia kampus juga tidak mengubah sikap kemandiriannya. Meski baru menginjak semester III, Dieny Tjokro telah bekerja paruh waktu sebagai guru taman bermain Istana Kanak-Kanak bersama Kak Seto Mulyadi.
“Saya diajarkan untuk belajar mengembangkan potensi yang ada pada diri saya, tanpa harus tergantung pada orang lain,” ungkap ibu empat putra putri yang memiliki integritas tinggi ini pada suatu ketika.
Kemandirian Dieny semasa kuliah ternyata menarik perhatian Tjokrosuprihatono, putra Gubernur DKI Tjokropranolo kala itu. Kemudian pasangan ini menikah tahun 1977 dan berhenti mengajar di Istana Kanak-Kanak asuhan Kak Seto Mulyadi.
Dari pernikahannya, Dieny Tjokro dan suaminya dianugerahi empat anak. Kini keduanya sudah memiliki enam orang cucu tersayang. “Walau mertua saya gubernur, saya kuliah tetap naik bus umum dari rumah ke kampus. Kami benar-benar diajarkan untuk hidup mandiri,” kenang Dieny Tjokro.
Setelah lulus kuliah, karir Dieny Tjokro diawali sebagai pegawai negeri sipil di Universitas Indonesia tahun 1985.
Dengan prestasi yang cemerlang, tahun 1997-2004 Dieny Tjokro diberi kepercayaan sebagai Wakil Dekan IV bidang Penelitian, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Psikologi UI kemudian berlanjut pada periode kedua, yakni tahun 2004-2008 kembali diangkat sebagai Wakil Dekan II bidang Non Akademik Fakultas Psikologi UI.
Karirnya sebagai dosen ternyata membentuk Dieny Tjokro semakin mencintai dunia pendidikan. Ia bertekad mewujudkan masyarakat Indonesia cerdas.
Segudang kegiatan pun dilakoninya, mulai menjadi Anggota Tim Sub-Consorsium pendidikan Ibu dan Anak Depdiknas, Diklusepora (1987-1989).
Kemudian ia menjabat sebagai Anggota Tim Pengembangan Kurikulum Taman Kanak-kanak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1987-1988)
Beliau juga pernah menjadi Koordinator dan Pengajar Pengembangan Pribadi John Robert Power (1985-1998), Pengajar Khusus Lembaga Duta Bangsa (2001-2003).