“Jadi ada sekitar Rp 51 triliun kredit yang dikucurkan pada masyarakat jateng, sehingga sangat mendongkrak perekonomian belum lagi dari sektor UMKM,” ujarnya.
Dari pendapatan yang di kelola Pemprov Jateng, lanjutnya, dari penyertaan modal awal 3,3 triliun deviden kita sudah 4,3 triliun, kalau disertakan dengan modal dasar sudah lebih.
Artinya, PAD kita setiap tahun semakin meningkat. Sebagai OPD semua BUMD selalu kami audit, tidak hanya audit tahunan tapi kepatuhan audit, yang dikeuangan kami melakukan kepatuhan kredit, yang di enam keuangan kami melakukan audit operasional, sehingga dari hasil audit kita evaluasi.
“Dari hasil evaluasi apa yang harus dilakukan sehingga nantinya tidak merasa rugi keuangan daerah,”ungkapnya.
PAD Jateng Baru Sekitar 2-3 Persen
Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Semarang, Dr. Hardi Winoto menjelaskan,
kontribusi PAD Jateng baru sekitar 2-3 persen dari PAD.?Namun PAD kita sekitar 54 persen dari total pendapatan kira-kira 14 triliun itu, masih didominasi pajak.
Maka kita harus meningkatkan pendapatan negara bukan pajak antara lain, laba BUMD ditingkatkan dan 11 BUMD yang dimiliki Pemprov Jateng juga harus ditingkatkan,” jelas Hardi.
Dalam penelitiannya Hardi mengungkapkan, bahwa PAD non pajak masih didominasi Bank Jateng dan BKK. Namun perhatikan PRPP baik selama pandemi maupun sebelum pandemi sumbangan sangat rendah, bahkan beberapa tahun tidak menyumbangkan pada PAD.
“Maka dari itu, peran lokasi disekitarnya yang sangat strategis lebih ditingkatkan. Selain itu, Trans Marga Jateng juga sangat kecil untuk sumbangannya hanya sekitar 1-2 persen,” papar Hardi.
Oleh karena itu, potensi alam baik dipermukaan maupun didalam bumi, sangat potensial sekali di Jateng, khususnya terkait gas alam untuk dieksplorasi di Jateng.
“Artinya kita tidak mengandalkan Bank Jateng dan BKK, tetapi kendala harus diperbaiki termasuk regulasi yang sangat kurang fleksibel yang harus kita lakukan karena potensi pendapatan negara non pajak antara lain penyewaan lahan yang sangat besar dikuasai oleh BUMD,” tutupnya.(tim)