EDITOR.ID, Jakarta,- Kisah Doni Salmanan bak cerita novel. Dari miskin dalam tempo singkat menjadi miliader terkenal. Memiliki koleksi mobil sport miliaran, rumah mewah dari bisnis trading online. Namun dari bisnis tradingnya juga dalam sekejap ia harus berhadapan dengan hukum.
Sejumlah member pengikutnya di trading online Quotex melaporkan Doni Salmanan ke Bareskrim Polri. Mereka dirugikan puluhan miliar dari trading online. Doni pun kini siap menghadapi resiko berat mempertanggungjawabkan di hadapan polisi.
Mengetahui suaminya dipanggil polisi, Dinan Nurfajrina, istri Doni Salmanan mengungkap sosok sang suami, yang belakangan dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dengan kasus penipuan trading online, Quotex.
Dalam Insta Story-nya, Dinan selalu merasa bersyukur memiliki Doni, sosok yang menurutnya penyayang, lemah lembut, dan selalu memuliakan istri.
“Suamiku, cinta dunia dan akhiratku, selalu merasa bersyukur, beruntung kamu jadi suami aku, si penyayang, lemah lembut, selalu memuliakan istrinya, selalu pengen bikin seneng istrinya,” tulis Dinan, Jumat (4/3/2022).
Doni kata Dinan suka meminta maaf, dan mengucapkan terima kasih atas apapun yang dilakukan, bahkan saat mengambil air putih saja di apresiasi.
Dinan juga mengungkapkan bahwa sang suami adalah tipikal orang yang suka di manja, dam selalu memperhatikan hal-hal kecil dari Dinan.
“Kalau istrinya ngomong selalu didengerin, kalau ada yang bikin istrinya sedih selalu ditenangin, gak pernah menyalahkan aku yang perasa tapi selalu ‘iya gapapa sayang nanti aku ga gitu lagi’,” Dinan melanjutkan.
Bahkan kata Dinan, Doni adalah sosok yang tak pernah meminta banyak hal darinya. Hanya meminta untuk selalu didoakan.
Sementara itu, Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut pihaknya akan memeriksa Doni Salmanan terkait kasus ini. Doni bakal diperiksa pekan depan.
“Infonya Minggu depan (pemeriksaan Doni),” kata Irjen Dedi saat dihubungi wartawan, Jumat (4/3/2022).
Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, mengatakan Bareskrim Polri telah menerima laporan polisi dengan terlapor atas nama Doni Salmanan.
Pria yang dikenal “crazy rich” asal Bandung itu dilaporkan terkait dengan tindak pidana UU ITE.
Ramadhan mengatakan, laporan tersebut sedang ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
“Terkait dengan laporan saudara DS, bahwa benar ada laporan ke Bareskrim Polri yang telah diterima dan saat ini kasus itu dalam tahap penyelidikan oleh penyidik Dittipidsiber Polri,” kata Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/3/2022).
Sebelumnya, kasus penipuan investasi aplikasi Binomo ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri. Dalam perkara tersebut, satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Indra Kenz, ?crazy rich? asal Medan.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyebutkan, ada sejumlah korban yang melaporkan Doni ke Dittipidsiber Bareskrim Polri.
Meski laporan ditangani di direktorat yang berbeda, Whisnu memastikan proses penyidikan Binomo akan tetap berjalan. Ia pun meyakinkan bisa menyidik Doni terkait dengan Binomo.
“Enggak apa-apa, di Siber bisa menyidik, kami juga bisa menyidik (untuk) pengembangannya,” ujar Whisnu.
Whisnu mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengembangkan perkara ini pada tersangka afiliator yang lain, dengan mendalami keterangan saksi lainnya.
Penetapan tersangka itu, kata Wishnu, sesuai dengan aturan yang berlaku, seperti adanya dua alat bukti yang sah.
“Kalau itu memenuhi unsur-unsurnya ya kami tangkap, tahan. Kalau enggak, akan kami periksa. Ada beberapa saksi afiliator lainnya, kami akan periksa, apakah memenuhi unsur atau tidak, kalau memenuhi unsur pasti akan kami tangkap dan tahan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wishnu mengaku sudah mengantongi dua nama afiliator lainnya yang akan diperiksa sebagai saksi kasus Binomo. Namun, dua saksi tersebut tidak termasuk Doni Salmanan.
Dua nama afiliator itu diperoleh berdasarkan pengembangan penyidikan yang tengah berlangsung. “Ya di kami mungkin ada dua lagi, dari keterangan saksi ya,” ucapnya. (tim)