Bandar Lampung, EDITOR.ID – Jagat dunia maya kini digegerkan dengan viralnya video penganiayaan seorang dokter jaga bertugas di Puskesmas Pajar Bulan di Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat.
Beruntung, petugas Polres Lampung Barat Polda Lampung ber-gerak cepat (gercep) mengamankan kedua pelaku penganiayaan terhadap korban, dokter jaga di Puskesmas Pajar Bulan bernama dr. Carel Triwiyono Hamonangan.
Kemenkes berikan pendampingan hukum kepada 2 Dokter yang teraniaya di Lampung
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berikan pendampingan hukum kepada dua dokter internsip (magang), setelah insiden kekerasan dialami dokter Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, Provinsi Lampung, dr. Carel Triwiyono Hamonangan yang videonya viral di media sosial (medsos).
Kemenkes akan mengambil langkah-langkah setelah pihaknya mengadakan rapat koordinasi bersama pimpinan Dinas Kesehatan di Provinsi Lampung.
Langkah-langkah tersebut sangat diperlukan dalam proses penyidikan oleh kepolisian terkait terkait tindak kekerasan yang mereka alami saat bertugas di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat.
“Dalam memberikan keterangan ke kepolisian, dua dokter ini akan kita dampingi. Kemenkes juga akan mengawal proses hukum terkait kasus ini,” kata Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, drg. Arianti Anaya (25/4) melalui [email protected].
Kemenkes juga mengevaluasi penempatan dokter internsip yang di tugaskan di Provinsi Lampung, untuk memastikan jaminan keamanan dan keselamatan para dokter dari kepala daerah.
“Untuk keamanan, kedua dokter ini sementara akan ditempatkan di RSUD setempat yang memiliki keamanan yang lebih baik,” sambung Arianti Anaya.
Insiden kekerasan dialami 2 dokter di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat
Diketahui, insiden terjadi pada Senin (24/4) saat pasien yang juga pelaku Adi Wirahman (32) datang ke Puskesmas sekitar pukul 05.00 WIB, dengan keluhan nyeri ulu hati, kemudian korban memberikan obat sesuai keluhan dan SOP Puskesmas.
Pasien masih mengeluh sakit pada bagian ulu hatinya usai diberikan obat.
Dokter sekaligus korban pun sudah menjelaskan jikalau pasien masih dalam tahap observasi dan menunggu efek obatnya bekerja.
Korban juga menjelaskan jika sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya bisa ke IGD rumah sakit terdekat yaitu mengingat pihaknya sudah memberikan obat sesuai keluhan pasien.
Setelah itu pelaku lainnya Misran Hadi (41) merupakan kakaknya Adi Wirahman
berbicara dengan nada tinggi dan marah dengan mengatakan apa yang sudah dilakukan puskesmas di sini.