EDITIOR.ID, Surabaya,- Penerapan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia sejauh ini belum diiringi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur (Jatim) KH. Zahrul Azhar Asumta dalam webinar yang diselenggarakan Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Jatim “Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia”, Jumat (25/2).
“Karena akan menjadi kendala besar ketika nanti semuanya akan lari kesana, sementara SDMnya tidak ada, hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat tidak efisien. Harusnya ini menjadi sesuatu yang efisien dan sebuah solusi bagi pemerintah. Maka dengan membangun semangat Save Energy, juga harus disertai dengan kesiapan SDM kita,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gus Hans ini menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat sekaligus semangat membangun bersama terutama dalam dunia akademis.
“Kita sampai sekarang masih kekurangan resources untuk itu, ia berharap dari para investor, dan elemen terkait, mohon juga dialokasikan untuk?memberikan beasiswa atau membuka kerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi yang konsern dengan hal-hal seperti itu,” tegasnya.
?Saya sudah sounding kepada beberapa pemiliki pesantren. Menjadi penting apabila kita membuka wacana tersebut, seperti kita membuka jurusan elektro, atau berkaitan dengan kelistrikan ini,?sehingga ini bisa menjalankan dari semangat pemerintah dalam mensuksekan program alih energi yang sekarang ini. Kita cari selama ada yang support dan dapat membangun SDM yang ada,? tambahnya.
Menurut Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) ini, proyek pembentukan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan yang mulai tumbuh di Indonesia menjadi sebuah solusi atas masalah di masa mendatang mengenai kelangkaan sumber energi fosil yang tiap tahun semakin berkurang.
Namun menurutnya, kesiapan SDM akan menentukan keberlanjutan sebuah proyek besar EBT di Indonesia.
“Di samping itu pelaksanaan sebuah proyek besar yang baik harapannya dapat berjalan secara berlanjut. Keberlanjutan ini dapat berlangsung apabila SDM yang ada di dalam mampu meneruskannya,” pungkasnya. (Gal)