EDITOR.ID, Surabaya,- Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menerima Konjen Australia Fiona Hoggart untuk membahas peluang kerjasama dalam bidang pertanian dan perdagangan pada Senin (21/3 di Gedung Negara Grahadi.
?Pertemuan ini menidaklajuti pertemuan sebelumnya kami diamanahi ibu gubernur untuk menerima kunjungan dari tim pertanian kedutaan besar australia, kita membahas berbagai macam hal mulai dari peternakan, pertanian dan perkebunan?. ungkap Emil.
Turut hadir Dean Mirrelees perwakilan dari Departement Of Agriculture, Water and Enviroment (DAWE) dan Hannah Wade perwakilan dari Trade Commissioner For Agriculture (Austrade).
Pertemuan dibuka dengan menyampaikan kondisi perekonomian di Jawa Timur diantaranya adalah industri makanan dan minuman.
?Sebagaimana kita ketahui industri makanan dan minuman di Jawa Timur ini menyumbang perekonomian Jawa Timur cukup besar dan banyak juga mengandalkan pasokan dari australia, termasuk peternakan sapi perah kita juga mengandalkan bibit-bibit dari australia.? jelasnya.
Lebih lanjut Emil menjelaskan kerjasama ini sebelumnya sudah berjalan dengan baik, mengingat Indonesia dan Australia memiliki komitmen Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
?Kedua negara sudah berkomitmen untuk melihat peluang kerjasama yang bisa dilakukan, kedua negara saling membutuhkan Indonesia membutuhkan produk dari Sapi begitu juga sebaliknya.? jelasnya.
Seusainya, Emil menuturkan hasil dari pertemuan diantaranya mendorong upaya penjajakan ekspor 5 jenis buah tropis dimulai dari Manggis, buah naga, pisang, salak dan mangga.
?Kita tahu untuk menembus pasar Australia ini sangat ketat ya, sehingga kita dorong 5 jenis buah tadi ada Manggis, buah naga, pisang, salak dan mangga. Sebelumnya komoditas ini sudah diekspor ke beberapa negara.? tuturnya.
Diakhir Emil berharap melalui upaya kerjasama ini mampu menghasilkan keuntungan bagi pelaku IKM dan UMKM di Jawa Timur.
?Harapan kami dengan pertemuan ini kolaborasi kita jadi lebih lancar lagi, bukan hanya masalah perdagangan tapi memastikan kelancaran supply untuk pelaku-pelaku IKM di Jawa Timur? tutupnya.