Dirut Pertamina Didesak Mundur Pasca Kebakaran Depo Plumpang Ini Sosok Nicke

Peristiwa kebakaran tersebut pun memunculkan isu pencopotan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dari jabatannya.

Direktur Utama atau Dirut PT Pertamina (Persero) dua periode, Nicke Widyawati kembali menempati salah satu dari 50 perempuan paling berpengaruh di dunia (Most Powerful Woman Internasional) versi Fortune Media. Instagram

Jakarta, EDITOR.ID,- Tragedi ledakan dan kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara harus menjadi perhatian polisi. Akibat kejadian ini 17 orang tewas dan ratusan warga kehilangan tempat tinggal. Penyebab kebakaran harus dijelaskan secara jujur kepada publik dan jika perlu direksi Pertamina bersikap ksatria dengan mengundurkan diri.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam sebuah pernyataan di video berjanji akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap direksi Pertamina.

Peristiwa kebakaran tersebut pun memunculkan isu pencopotan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dari jabatannya.

Bahkan hal itu juga sempat disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat menjenguk korban kebakaran di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.

“Saya sudah pernah copot direksi Pertamina. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi,” ujar dia pada Sabtu (4/3/2023)

Dalam dua tahun terakhir, setidaknya sudah ada 5 depo Pertamina terbakar. Sejumlah kalangan pun mendesak Dirut Pertamina Nicke Widyawati mundur dari jabatannya.

“Sebagai bentuk dari tanggung jawab atas tragedi ini dan sikap profesional selayaknya Ibu Nicke mundur dari jabatannya. Langkah ini untuk kepentingan investigasi agar berlangsung transparan, yang bersangkutan sudah dua periode menjadi Dirut Pertamina,” tegas Edi Winarto, peneliti Indonesia Public Watch Integrity (IPWI) dalam keterangannya.

Menurut Edi Winarto, sebagai pimpinan tertinggi di Pertamina, Nicke Widyawati memiliki tanggung jawab dalam SOP manajemen. Termasuk mengawasi operasional Depo Pertamina.

“Ada sebuah pengabaian dan kelalaian dalam menetapkan SOP manajemen dalam menjaga aset-aset strategis mereka yang punya risiko tinggi,” papar Edi Winarto.

Karena kejadian ini bukan hanya pertama kalinya. Kebakaran Depo Plumpang pernah terjadi 2009 lalu. Dan dalam 2 tahun terakhir, sudah ada setidaknya 5 kebakaran terjadi di depo milik perusahaan pelat merah tersebut, sebelumnya di Balikpapan Maret 2022 lalu.

Untuk itu, Edi Winarto mendesak Menteri BUMN Erick Thohir dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serius mengawal investigasi total meledaknya depo yang menelan korban 17 nyawa manusia.

“Ada unsur kelalaian dalam tragedi yang menewaskan 18 orang dan lebih dari 60 warga luka bakar. Kami menyayangkan penerapan SOP di depo sekelas depo Plumpang ini. Demi hukum, maka harus ada yang bertanggungjawab, jangan sampai ini malah mengambang dan jadi preseden buruk ke depan,” katanya.

Edi Winarto mengapresiasi langkah-langkah Presiden Jokowi yang mewakilkan Wapres Maruf Amin terjun langsung ke lokasi tragedi. Bahkan Wapres mendorong agar depo Plumpang direlokasi ke lahan yang jauh dari pemukiman warga.

Ada Pengabaian Terhadap Sistem Keamanan Berstandar Internasional

Soal pencopotan juga disuarakan oleh Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: