EDITOR.ID, Bandung,- Sindikat jual-beli nomor antrean permohonan pembuatan paspor di kantor Imigrasi Bandung berhasil diungkap jajaran Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Polres Bandung. Praktek pungli yang sudah terjadi sejak lama ini sering menjadi keluhan para pengurus dokumen Paspor
Gerak cepat dan keberhasilan Satgas Saber Pungli Jabar langsung mendapat apresiasi dan dipuji Dirjen Imigrasi Irjen Pol Purn Ronny Franky Sompie.
Mantan Kapolda Bali tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama yang dilakukan oleh Polrestabes Bandung membantu Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Bandung dalam mengungkap kasus ini.
“Kami juga sangat berharap, Polda Jabar, Polrestabes Bandung serta Polres di jajaran Polda Jabar dapat membantu upaya pelacakan dan pengungkapan kasus serupa dengan modus memanfaatkan sarana pendaftaran paspor online di seluruh Kantor Imigrasi se Jawa Barat,” ujar Ronny Sompie di Jakarta.
Pria kelahiran Sulawesi Utara itu menegaskan bahwa sindikat jual beli antrian pengurusan paspor harus diungkap. Karena praktek curang mereka tidak bisa ditolerir dan merugikan masyarakat.
“Ini sangat keterlaluan, upaya memberikan pelayanan sebaik apapun kalau dimainkan oleh sindikat seperti ini, perlu upaya penegakan hukum yg dapat memberikan efek jera bagi para pelakunya,” ujar Ronny Sompie di Jakarta.
Menurut Ronny, lembaganya Dirjen Imigrasi akan bekerjasama dengan Mabes Polri, khususnya Bareskrim Polri dan Baintelkam Polri.
Kerjasama antara Imigrasi dan Mabes Polri ini untuk mengungkap kasus pendaftaran layanan paspor secara online yang diperjualbelikan dan mengganggu pelayanan masyarakat yang ingin mengajukan permohonan paspor sesuai keperluannya di seluruh Indonesia.
“Saya akan bekerjasama dengan seluruh TIM SABER PUNGLI Polda se Indonesia, agar bisa juga menindak siapa saja yang terlibat dalam kasus ini,” tegas Ronny.
Lebih lanjut Ronny mengatakan bahwa ini adalah kasus kedua, setelah sistem pendaftaran online ini pernah juga diungkap adanya perbuatan serupa oleh sindikat yg tidak bertanggung jawab seperti ini.
“Apabila ada pejabat imigrasi yang terlibat kasus ini, semua diserahkan kepada penyidik Polda dibawah koordinasi TIM SABER PUNGLI untuk meneruskan proses penyidikannya sampai ke pengadilan,” tegas Ronny yang pernah menjabat Kadiv Humas Mabes Polri itu.
Tujuannya, lanjut Ronny adalah memberikan efek jera kepada orang-orang yang terlibat sindikat yang memanfaatkan IT dalam sistem pendaftaran paspor online yg masih terus dibangun dan diperbaiki oleh Ditjen Imigrasi.