EDITOR.ID – Palu, Dua petani warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dibunuh secara sadis oleh teroris Mujahidin Indonesia Timur alias MIT.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, dua petani bernama Papa Dewi dan Nenek Ubad ditemukan tewas dengan kepala terpenggal.
“Ditemukan Senin (10/5) pagi sekitar pukul 08.00 WITA,” kata Kabid Jumas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5/2021).
Ia mengatakan, pelaku pemenggalan itu adalah kelompok teroris MIT. Sebab, saksi mata melihat satu di antara pelaku adalah Qatar.
“Qatar ini adalah buronan atau DPO kelompok MIT,” katanya.
Didik menyatakan bahwa Polri dan TNI sedang melakukan perburuan terhadap para pelaku. Sedangkan warga Desa Kalimago dalam kondisi kondusif setelah kejadian.
“Lokasi pembunuhannya terletak jauh dari permukiman, di perkebunan,” kata Didik.
Pembunuhan warga sipil oleh kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora ini bukan kali pertama terjadi.
Pada November 2020, sebagaimana dilansir SuaraCom, teroris MIT membantai satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Korban dibakar dan dipenggal oleh kelompok teroris pimpinan Ali Kalora tersebut.
Atas peristiwa pembantaian petani oleh kelompok teroris tersebut, masyarakat mempertanyakan dimanakah suara Komnas HAM (Hak Asasi Manusia)?
Seperti yang viral pada kalangan netizen sebagaimana diungkapkan akun @P3nj3l4j4h_id yang menyatakan ?Mana suara @KomnasHAM dan bujernya tentang ini????.
Hal yang sama juga diungkapkan akun @denyspam yang menulis ?Komnas HAM gak mungkin komentar, jika kepolisian yang bertindak barulah mereka teriak?.
Malah akun @athorumbo menulis ?nanti kalau terorisnya ketangkap trus ditembak mati, baru dia koar-koar?.
Bahkan @arnoldy1230 dengan agak sinis mengungkapkan ?mungkin komnas HAM tidak tertarik kasus ini, karena tidak ada benefitnya?.