Dikeroyok Rame-Rame PSI Tak Menyerah

EDITOR.ID, Jakarta,- Digempur dan dikeroyok dari berbagai sudut oleh “politisi-politisi senior” tak menyurutkan keberanian politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyelamatkan uang rakyat. PSI tetap tak bergeming apalagi mengikuti pola dan gaya sejumlah politisi senior yang “tutup mata” dengan KUA PPS Rancangan APBD yang penuh kejanggalan.

Menurut PSI, sudah menjadi resiko politik apapun konsekuensinya. Karena sejak awal hadir mewakili rakyat, niat mulia dan tulus dari kader PSI adalah memperjuangkan amanah dan titipan dari rakyat. Sehingga PSI tidak takut resiko apapun saat melawan arus.

Setelah Gubernur DKI Anies Baswedan mengejek PSI dengan disebutnya orang baru cari panggung. Seolah koor menyusul Wakil Ketua Komisi A dari Partai Gerindra Inggrid Joshua “membela” Anies dengan merendahkan PSI sebagai anak baru kemarin sore dalam politik. Dan terakhir politisi Nasdem juga menyemprot PSI.

Tekanan mereka tidak membuat kader PSI mundur selangkah pun. Bahkan terkini PSI lebih nge gas lagi. Kali ini PSI justru mengancam tidak akan menerima anggaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di APBD DKI Jakarta 2020.

Ketua Fraksi PSI M Idris mengatakan sikap tersebut akan diambil jika Anies tak membuka seluruh komponen anggaran.

“PSI tidak akan ketok anggaran jika mata kegiatan tidak dibahas secara mendalam tajam dan transparan dengan benar-benar,” kata Idris di DPRD DKI, Rabu (30/10/2019).

Idris menjelaskan bahwa sampai kini Anies masih menutup-nutupi anggaran secara rinci dari publik.

Ketertutupan tersebut tercermin dari tidak diunggahnya anggaran secara detail di apbd.jakarta.go.id.

Bahkan Idris mengatakan bahwa rencana anggaran baru diberikan pada saat pembahasan rapat dimulai.

Rencana anggaran itu pun tidak diberikan secara detail, melainkan gelondongan.

Karena itu ia meminta agar Anies membuka anggaran agar dapat dilihat oleh masyarakat.

Kata Idris tidak ada yang salah dengan membuka anggaran sebelum pengetokan APBD.

Menurutnya, masyarakat perlu tahu proses penganggaran dari awal sampai akhir.

“Bukan masalah final atau tidak final. Melainkan harus terlibat dalam prosesnya. Fraksi PSI meminta mengunggah dokumennya,” tegas dia.

Diketahui sebelumnya PSI membuka sejumlah anggaran yang sempat diusulkan DKI.

Beberapa di antaranya adalah penganggaran lem aibon sebesar Rp82,8 miliar dan pengadaan pulpen sebesar Rp123 miliar.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh memastikan anggaran itu tidak akan lolos.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: