Hukum  

Dikabarkan Tak Lolos TWK, Harta Ketua Wadah Pegawai KPK Rp 1 M

ketua wp kpk yudi purnomo sebelah kanan bersama novel baswedan

EDITOR.ID, Jakarta,- Meski dipastikan tidak akan dipecat, 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan mulai ketar-ketir. Apalagi setelah mereka tak lulus Tes asesment Wawasan Kebangsaan (TWK). Gosip publik pub liar membincangkan bahwa mereka sebagian besar terkooptasi paham radikalisme dan intoleran.

Meski siapa saja ke-75 pegawai KPK yang tak lolos TWK belum diumumkan, sejumlah nama muncul.

Konon kabarnya selain Novel Baswedan, nama pegawai KPK yang juga santer gagal lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) adalah Yudi Purnomo. Menurut informasi yang beredar, Novel dan Yudi dikabarkan akan didepak dari KPK karena tak lolos TWK sebagai syarat alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Meski begitu, Sekretaris Jenderal KPK, Cahya H Harefa, memastikan pihaknya tak akan memecat para pegawai yang tak lolos TWK.

Yudi saat ini menjabat sebagai Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK periode 2018-2020 menggantikan Novel Baswedan. Bahkan Yudi sempat menyatakan mundur pada Juni 2020 sebagai aksi protesnya terhadap revisi UU KPK.

Namun, ia kemudian kembali menjabat sebagai Ketua Wadah Pegawai KPK. Pasalnya, saat itu Musyawarah Anggota WP KPK belum dapat dilaksanakan karena pandemi.

Harta Kekayaan Yudi Purnomo

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN), Yudi terakhir melaporkan hartanya yang mencapai Rp1 miliar pada 31 Desember 2020. Yudi memiliki tanah dan bangunan di kawasan Jakarta Timur senilai Rp625 juta.

Yudi juga tercatat memiliki satu mobil Daihatsu Xenia dan tiga motor, yakni Yamaha Jupiter MX, Yamaha Vega R, serta Honda Vario.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 625.000.000

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 100 m2/74 m2 di KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 625.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 107.000.000

  1. MOTOR, YAMAHA JUPITER MX SEPEDA MOTOR Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000

  2. MOTOR, YAMAHA VEGA R SEPEDA MOTOR Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000
  3. MOBIL, DAIHATSU XENIA MINIBUS Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 85.000.000
  4. MOTOR, HONDA VARIO Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 19.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 165.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 50.791.488

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 72.358.800

F. HARTA LAINNYA Rp. —-

Sub Total Rp. 1.020.150.288

III. HUTANG Rp. —-

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 1.020.150.288

Ketua KPK Soal Isu Pemecatan

Menanggapi isu nama Novel Baswedan dan sejumlah nama lainnya tak lolos TWK, Ketua KPK, Firli Bahuri, buka suara. Ia mengatakan, pihaknya belum akan mengungkap siapa saja pegawai KPK yang tak lolos TWK. Firli memilih akan mengumumkannya setelah surat keputusan keluar.

“Kami akan sampaikan nanti melalui sekjen setelah surat keputusannya keluar,” kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (5/5/2021).

“Kenapa? Kami tidak ingin menyebar isu, kita ingin pastikan bahwa kita menjujung, menegakhormati hak asasi manusia,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Firli menilai jika nama-nama pegawai KPK yang tak lolos TWK diumumkan, hal ini akan berdampak pada keluarga. “Kalau tadi ada yang mengatakan nama-nama yang beredar silahkan Anda tanya siapa yang menyebar nama-nama itu. Yang pasti adalah bukan KPK,” ujarnya.

Ia pun menegaskan, sejak hasil TWK diterima pada 27 April 2021, file tersebut berada dalam lemari dan dikunci beberapa kunci pengaman.

File itu, kata Firli, baru dibuka pada Rabu sore dan disaksikan seluruh subtoral KPK, eselon 1 eselon 2 anggota Dewas, juga pimpinan KPK lengkap, serta didokumentasikan oleh humas KPK. “Kami pastikan tidak ada penyebaran nama-nama,” tegas dia.

Setelah Ketua KPK menjelaskan terkait rahasia hasil tes Wawasan Kebangsaan, KPK akhirnya secara resmi mengumumkan ada sebanyak 75 pegawai KPK tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Kemudian isu yang berkembang tak hanya Novel Baswedan, sejumlah nama besar juga dikabarkan akan dipecat.

Mereka adalah Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi, Herry Muryanto; Direktur Pembinaan Jaringan Kerja antar Komisi dan Instansi (PJKAKI), Sujarnako; Direktur Sosialiasi dan Kampanye Antikorupsi, Giri Supradiono; dan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: