EDITOR.ID, Jakarta,- Prihatin atas sebutan celeng yang dilontarkan oleh Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, justru disikapi kader PDIP Pro Ganjar dengan membuat logo bertuliskan “Barisan Celeng Berjuang.”
Logo ini diperkenalkan Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo, relawan Barisan yang selama ini mendukung Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024.
Logo tersebut berbentuk kepala celeng dengan taring panjang berwarna putih.logo barisan celeng berjuang. Ide ini muncul usai mereka dihina Bambang Pacul sebagai celeng.
Gambar kepala celeng berwarna merah dengan taring panjang berwarna putih yang kini viral di media sosial itu, dibuat oleh salah satu penggerak Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo sekaligus kader PDIP yakni Eko Lephex.
Eko Lephex, mengaku hanya membuat bagian tulisan dari logo tersebut. Sementara bagian gambar, diambil dengan melakukan penelusuran di Google. “Itu gambar bukan saya yang buat, kalau tulisan Barisan Celeng Berjuang saya yang buat. Gambar dari google – logo,” kata Eko sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (12/10).
Ia mengaku tidak memiliki tujuan apapun dalam mencantumkan tulisan Barisan Celeng Berjuang tersebut. Menurutnya, hal tersebut dilakukan hanya iseng-iseng saja.
“Kalau saya hanya iseng-iseng corat-coret, enggak ada tujuan apapun,” tuturnya.
Pacul Sebut Kader PDIP Pendukung Ganjar Celeng
Sebelumnya, Bambang Pacul menyebut oknum kader PDIP yang mendeklarasikan capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah keluar dari barisan dan menjadi celeng.
“Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” tegasnya di Sukoharjo, Sabtu (9/10) seperti dikutip detikcom.
Kader PDIP Pro Ganjar Prihatin
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo sekaligus ketua DPC SGI Purworejo Alrbertus Sumbogo sebenarnya merasa perihatin dengan sebutan celeng yang dikatakan Bambang Pacul.
Namun, dengan adanya hal tersebut menurutnya justru bisa menjadi semangat para pendukung Ganjar untuk tetap berjuang.
“Meskipun dianggap celeng tetap harus berjuang untuk kebenaran dan nuraninya,” ujar Sumbogo.
Respons PDIP Jateng
Wakil Bendahara DPD PDIP Jateng, Dede Indra Permana Soediro, mengatakan kemenangan yang diperoleh Ganjar di Pilkada Jateng 2013 dan 2018 terwujud karena seluruh barisan PDIP solid dalam menjalankan rekomendasi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Yang tak kalah penting kemenangan Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng 2013 dan 2018 terwujud karena barisan partai solid dan tegak lurus menjalankan rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri,” ucap Dede dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).
“Saat itu, semua kader PDIP mulai dari struktur partai, anggota DPRD, hingga kepala daerah bergotong royong untuk memenangkan Ganjar Pranowo. Tidak sedikit sumbangan moril maupun materiil yang dikeluarkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia membeberkan keberhasilan Pacul selama memimpin DPD PDIP Jateng.
Menurutnya, DPD PDIP Jateng di bawah kepemimpinan Pacul justru menorehkan banyak prestasi elektoral, baik dalam perolehan kursi di level DPRD Jateng hingga DPR RI.
“Perolehan 42 kursi dari total 120 kursi di DPRD Jateng periode 2019-2024 terjadi di era kepemimpinan Pacul. Di Pemilu 2019, PDIP semula hanya menargetkan 36 kursi di DPRD Jateng, tetapi pada akhirnya berhasil meraup 42 kursi. Hasil ini tidak mungkin diraih jika struktur dan mesin pemenangan partai tak solid,” ujarnya.
“Jateng juga menyumbangkan 26 kursi PDIP di DPR RI pada Pemilu 2019. Jumlah ini juga melebihi target karena semula targetnya 23 kursi. Ternyata perolehannya 26 kursi dari total 77 kursi yang tersedia di seluruh daerah pemilihan Jateng,” ungkapnya.
Dede melanjutkan, DPD PDIP Jateng juga meraih hasil gemilang di Pilkada 2020, di mana meraih kemenangan di 17 dari 21 kabupaten atau kota.
Menurutnya, perolehan itu semakin menegaskan bahwa Jateng merupakan kandang banteng.
Dede juga mengungkapkan bahwa ambisi politik seseorang tidak selalu tercermin dari kata-kata yang diucapkan, melainkan lebih terlihat dari langkah dan perbuatan di lapangan.
“Orang boleh mengatakan tidak mikir capres, tidak mau, tetapi jika masyarakat menginginkan saya bersedia. Namun kemudian bergerak melalui tangan orang lain. Kalau begitusami mawondan biasa orang politik seperti itu,” paparnya.
Sebelumnya, Albertus tak terima dengan pernyataan Pacul yang mengkritisi deklarasi atau dukungan kader terhadap Ganjar Pronowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Pacul menyebut kader PDIP yang mendeklarasikan capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah keluar dari barisan dan menjadi celeng.
Albertus pun menyerang balik dengan menyatakan bahwa kader PDIP di Jateng sekarang bermental pesuruh, bebek, dan beo di bawah kepemimpinan Pacul. (tim)