“Apa yang ingin saya sampaikan, bahwa negara ini adalah kapal yang besar, maka tantangannya juga besar. Karenanya saya mengajak semua untuk rukun bersama membangun negara ini,” ujar Jokowi yang berpidato lebih dari setengah jam di Stadion Kridosono Yogya.
Menakhodai kapal sebesar Indonesia, lanjut Jokowi, dengan 269 juta penduduk, perlu pemimpin yang berpengalaman. Diperlukan kemampuan dan kecakapan. Jangan berikan kepada pemimpin yang coba-coba.
Tetapi yang penting, pemimpin itu harus bisa memberi aura positif bagi rakyatnya.
Jokowi pun mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin yang menyebarkan pesimisme. Pemimpin yang siap berdiri paling depan melawan semua tantangan.
“Jangan calon pemimpin yang pesimistis dan suka menakut-nakuti rakyat, menakut-nakuti, Indonesia akan bubar 2030. Pemimpin itu ada tantangan sebesar apapun dia harus di depan.†kata Jokowi.
Di hadapan pendukungnya, Jokowi juga menjabarkan KIP Kuliah yang akan diluncurkan. Menurutnya, KIP Kuliah tersebut bisa menjamin anak-anak kuliah di dalam maupun luar negeri.
“Karena arah lima tahun ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kita tidak ingin terjebak pada negara dengan pendapatan menengah. Tantangan terberat bangsa Indonesia adalah pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM, ketiga, reformasi struktural lembaga-lembaga. Kalau ini bisa dilakukan, negara kita bisa melompat menjadi negara dengan pendapatan yang tinggi,” tegas Jokowi.
Pada akhir pidatonya, Jokowi menetapkan target elektoralnya di Yogyakarta yakni 70 persen lebih. (tim)